JAKARTA- Bluroc V bob 250 ini bisa dibilang sangat mirip dengan sepeda motor Harley Davidson. Tidak hanya memiliki tampilan yang mirip namun motor Bluroc V BOB 250 ini juga memiliki spesifikasi yang tidak kalah dari Harley Davidson. Melansir dari Blurocmotorcycles.com, V-bob 250 menonjol dengan siluetnya yang rendah dan berotot serta suara V Twin yang keluar dari peredam sisi ganda.
Dalamsektor ekonomi, pihak swasta dan pemerintah dapat dibedakan secara jelas. Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran. Jika pihak swasta lebih mendominasi, maka bisa memunculkan terjadinya suatu monopoli. Apabila pihak pemerintah yang lebih mendominasi, maka bisa menyebabkan terjadinya etatisme. 4. Sistem Ekonomi Sosialis
Keuntungandan kerugian sistem ekonomi Indonesia menunjukkan kepada kita bahwa itu dapat menjadi fondasi untuk pertumbuhan ketika kelompok dapat menetap dan fokus pada pengembangan keterampilan. Untuk masyarakat yang dipaksa menjadi nomaden, pertumbuhan cenderung mandek dan itu membatasi peluang.
InilahKelebihan Dan Kekurangan Sektor Ekonomi Pemerintahan Jokowi 2014-2019 Merdekacom. Ini Dua Kelebihan Pemerintahan Jokowi-jk. Hampir 3 Tahun Berjalan 5 Kekurangan Pemerintahan Jokowi. Evaluasi Kabinet Jokowi Infrastruktur Maju Hukum Dan Ham Dapat Rapor Merah Tiga Menteri Kena Kasus Korupsi - Bbc News Indonesia.
Sektorindustri di Indonesia pun tidak kalah pesatnya dengan sektor pertanian dan sektor jasa pun demikian. Disetiap sektor pasti memiliki kelebihan dan kekurang, maka pada postingan kali ini saya akan membahan tentang kelebihan dan kelemahan di sektor-sektor penting yang menjadi tumpuan utama negara Indonesia.
Vay Tiền Nhanh Chỉ Cần Cmnd Nợ Xấu. BAB II TINJAUAN PUSTAKA Landasan Teori Teori Perubahan Struktural Teori-teori perubahan struktural struktural change theory memusatkan perhatiannya pada mekanisme yang akan memungkinkan negara- negara terbelakang untuk mentransformasikan struktur perekonomian dalam negeri mereka dari perekonomian pertanian subsisten tradisional yang hanya mampu mencukupi keperluan sendiri ke perekonomian yang lebih modern, lebih berorientasi ke kehidupan perkotaan, dan lebih bervariasi, serta memiliki sektor industri manufaktur dan jasa-jasa yang tangguh Todaro, 2000. Teori W. Arthur Lewis Teori Lewis membahas proses pembangunan di negara-negara Dunia Ketiga yang mengalami kelebihan penawaran tenaga kerja. Menurut model yang diajukan oleh Lewis, perekonomian yang terbelakang terdiri dari dua sektor 1 Sektor tradisional, yaitu sektor pedesaan subsisten yang kelebihan penduduk dan ditandai dengan produktivitas marjinal tenaga kerja sama dengan nol. Ini merupkan situasi yang memungkinkan Lewis untuk mendefinisikan kondisi “surplus” tenaga kerja sebagai suatu fakta bahwa sebagian tenaga kerja tersebut ditarik dari sektor pertanian dan sektor itu tidak akan kehilangan outputnya sedikit pun. Universitas Sumatera Utara 2 Sektor industri perkotaan modern yang tingkat produktivitasnya tinggi dan menjadi tempat penampungan tenaga kerja yang ditransfer sedikit demi sedikit dari sektor subsisten. Perhatian utama dari model Lewis ini diarahkan pada terjadinya proses pengalihan tenaga kerja di sektor yang modern. Pengalihan tenaga kerja dan pertumbuhan kesempatan kerja tersebut dimungkinkan oleh adanya perluasan output pada sektor modern tersebut. Universitas Sumatera Utara Total Produk Manufaktur Total Produk Manufaktur TP M =fL M ,K,t K 3 K 2 K 1 TP A =fL A ,K,t TP 3 TP M K 3 TP M K 2 TP 2 T TP A K TP M K 1 O’TO’L A =A TP 1 Q LM Q LA Upah riil AP LA MP MP LA MP LA W F G H S L A A D 3 K 3 D 2 K 2 AP LA D 1 K 1 0 L 1 L 2 L 3 0 L A Jumlah Tenaga Kerja Q LM Jumlah Tenaga Kerja Q LA Modern Industri Tradisional Pertanian Sumber Jhingan 2008 Gambar Model Pertumbuhan Sektor Modern dalam Perekonomian Dua Sektor yang Mengalami Surplus Tenaga Kerja Hasil Rumusan Lewis Universitas Sumatera Utara Teori Hollis B. Chenery Teori Chenery mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik yang sekiranya berpengaruh besar terhadap keberhasilan proses pembangunan. Faktor-faktor yang didapatinya penting antara lain adalah kelancaran transisi dari perekonomian agraris ke perekonomian industri; kesinambungan akumulasi modal fisik dan manusia; perubahan jenis permintaan konsumen dari produk kebutuhan pokok ke berbagai macam barang dan jasa; perkembangan daerah perkotaan terutama pusat-pusat industri berkat migrasi para pencari kerja dari daerah-daerah pertanian di pedesaan dan kota-kota kecil; serta pengurangan jumlah anggota dalam setiap keluarga dan kenaikan populasi pada umumnya Todaro, 2000. Analisis teori Pattern of Development menjelaskan perubahan struktur dalam tahapan proses perubahan ekonomi dari negara berkembang yang mengalami transformasi dari pertanian tradisional beralih ke sektor industri sebagai mesin utama pertumbuhan ekonomi. Peningkatan peran sektor industri dalam perekonomian sejalan dengan peningkatan pendapatan perkapita yang berhubungan sangat erat dengan akumulasi capital dan peningkatan sumber daya Human Capital. a Dilihat dari Permintaan Domestik Apabila dilihat dari permintaan domestik akan terjadi penurunan permintaan terhadap konsumsi bahan makanan karena dikompensasikan oleh peningkatan permintaan terhadap barang- barang non kebutuhan pangan, peningkatan investasi, dan peningkatan anggaran belanja pemerintah yang Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan dalam struktur GNP yang ada. Di sektor perdagangan internasional terjadi juga perubahan yaitu peningkatan nilai ekspor dan impor. Sepanjang perubahan struktural ini berlangsung terjadi peningkatan pangsa ekspor komoditas hasil produksi sektor industri dan penurunan pangsa sektor yang sama pada sisi impor. b Dilihat dari Tenaga Kerja Apabila dilihat dari sisi tenaga kerja ini akan terjadi proses perpindahan tenaga kerja dari sektor pertanian di desa menuju sektor industri di perkotaan, meski pergeseran ini masih tertinggal lag dibandingkan proses perubahan struktural itu sendiri. Dengan keberadaan lag inilah maka sektor pertanian akan berperan penting dalam peningkatan penyediaan tenaga kerja, baik dari awal maupun akhir dari proses tranformasi perubahan struktural tersebut. Secara umum negara-negara yang memiliki tingkat populasi tinggi yang pada dasarnya menggambarkan tingkat permintaan potensial yang tinggi, cenderung untuk mendirikan industri yang bersifat substitusi impor. Artinya mereka memproduksi sendiri barang-barang yang dulunya impor untuk kemudian dijual di pasaran dalam negeri. Sebaliknya negara-negara dengan jumlah penduduk yang relatif kecil, cenderung akan mengembangkan industri yang berorientasi ke pasar internasional. Teori perubahan struktural menjelaskan bahwa percepatan dan pola transformasi struktural yang terdaji pada suatu negara dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal yang saling berkaitan satu dengan yang lain. Universitas Sumatera Utara Dari pengamatan “Chenery dan Syrquin” di peroleh pola yang sistematik bahwa dalam tahap awal pembangunan ekonomi sektor pertanian sangat menonjol, kemudian dengan semakin tingginya Produk Nasional Bruto PNB peran pertanian akan semakin menurun. Sedangkan pangsa industri dan jasa-jasa semakin meningkat, landasan dari terjadinya perubahan dengan arah seperti di atas diawali dengan kesenjangan produktivitas marginal dari sumber daya yang dipakai di sektor pertanian dan industri Sirojuzilam dan Kasyful Mahalli, 2010. Sumber Tulus Tambunan 2001 Gambar Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan Ekonomi Secara lengkap faktor-faktor yang dianalisis oleh Chenery dan Syrquin untuk menunjukkan perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi dalam proses pembangunan, dan cara-cara yang digunakan untuk menunjukkan corak perubahan tersebut, dikemukakan dalam tabel Universitas Sumatera Utara Tabel Cara-cara yang Digunakan untuk Menunjukkan Corak Perubahan Struktur Ekonomi dalam Proses Pembangunan Faktor-faktor yang Dianalisis Cara-Cara Yang Digunakan Untuk Menunjukkan Perubahan yang Terjadi I. Proses Akumulasi 1. a. b. c. 2. a. b. 3. a. b. Pembentukan modal. Tabungan domestik bruto Pembentukan modal domestik bruto Aliran masuk modal di luar impor barang dan jasa Pendapatan pemerintah. Pendapatan pemerintah Pendapatan dari pajak Pendidikan. Pengeluaran untuk pendidikan Tingkat pemasukan anak-anak ke sekolah dasar dan sekolah menengah Dengan melihat perubahan nilai-nilainya dan dinyatakan sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto GDP. Dengan menunjukkan perubahan persentase GDP untuk pendidikan. Dengan menunjukkan perubahan persentase anak- anak yang bersekolah di sekolah dasar dan sekolah menengah. II. Proses Alokasi Sumber Daya 4. a. b. c. d. 5. a. b. c. d. 6. a. b. c. d. Struktur permintaan domestik. Pembentukan modal domestik bruto Konsumsi rumah tangga Konsumsi pemerintah Konsumsi atas bahan makanan Struktur produksi. Produksi sektor primer Produksi sektor industri Produksi perusahaan utilities Produksi sektor jasa Struktur perdagangan. Ekspor Ekspor bahan mentah Ekspor barang-barang industri Impor Dengan melihat perubahan nilai-nilainya dan dinyatakan sebagai persentase dari Produk Domestik Bruto GDP. Universitas Sumatera Utara Tabel Lanjutan Faktor-faktor yang Dianalisis Cara-Cara Yang Digunakan Untuk Menunjukkan Perubahan yang Terjadi III. Proses Demografis dan Distribusi 7. a. b. c. 8. 9. a. b. 10. a. b. Alokasi tenaga kerja. Dalam sektor primer Dalam sektor industri Dalam sektor jasa Urbanisasi. Penduduk daerah urban Transisi demografis. Tingkat kelahiran Tingkat kematian Distribusi pendapatan. Bagian dari 20 persen penduduk yang menerima pendapatan paling tinggi Bagian dari 40 persen penduduk yang menerima pendapatan paling rendah Dengan melihat perubahan jumlahnya dan dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan jumlah tenaga kerja. Dengan melihat perubahan jumlahnya dan dinyatakan sebagai persentase dari keseluruhan jumlah penduduk Dengan melihat perubahan persentase Produk Nasional Bruto GNP yang diterima oleh masing-masing golongan pendapatan tersebut. Sumber Sadono Sukirno 2006 Teori John Fei dan Gustav Ranis
Oleh Yopi Nadia, Guru SDN 106/IX Muaro Sebapo, Muaro Jambi, Provinsi Jambi - Sistem ekonomi campuran dikenal juga sebagai dual economy. Karena mengombinasikan sistem ekonomi pasar dan komando. Dalam sistem ini, pemerintah dan pasar bekerja sama mengelola sumber daya. Pemerintah mengakui hak milik perseorangan, dengan catatan tidak merugikan kepentingan umum. Pemerintah berperan dalam memberi batasan, dan dapat melakukan intervensi. Pemerintah juga membuat perencanaan, peraturan, dan kebijakan yang berkaitan dengan perekonomian. Persaingan kemudian terjadi di pasar dalam batas yang wajar dan bersih, di mana pemerintah turut mengawasi. Mekanisme pasar akan menentukan jenis dan jumlah barang yang menguasai semua sumber daya vital yang menyangkut hajat hidup orang banyak. Pihak pemerintah dan swasta memiliki peran yang sama dalam kegiatan ekonomi. Meski demikian, sistem ini juga rawan mengalami masalah khususnya saat kekuatan pemerintah meningkat. Baca juga Kelebihan dan Kekurangan Sistem Ekonomi Campuran Hal Ini dipicu oleh kontrol berlebih atau sulitnya akses dan perekonomian yang kurang fleksibel. Pemerintah juga terlibat dalam mekanisme pasar melalui berbagai kebijakan ekonomi dan moneter. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran Berikut beberapa ciri sistem ekonomi campuran
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. PENULIS Alfian HidayatMAHASISWA UNIVERSITAS PAMULANG PRODI MANAJEMENSISTEM EKONOMI TERBUKAEkonomi terbuka adalah jenis perekonomian yang berinteraksi dengan dunia luar melalui perdagangan internasional, pergerakan modal, transfer informasi dan pengetahuan teknis, dan migrasi tenaga kerja. Perekonomian terbuka adalah perekonomian yang melibatkan diri dalam perdagangan internasional ekspor dan impor barang dan jasa serta modal dengan negara-negara sistem ekonomi yang terbuka, terdapat kemungkinan dari produsen untuk melakukan kegiatan ekspor barang dan produk dagangan dengan tujuan pasar-pasar di negara lain atau sebaliknya melakukan kegiatan impor atas bahan mentah dan bahan penolong serta mesin atau barang jadi dari luar negara. *Sirkulasi Aliran Pendapatan Perekonomian TerbukaDalam perekonomian terbuka, sektor ekonomi dibedakan kepada empat golongan,yaitu rumah tangga, perusahaan, pemerintah, dan luar negeri. Menjalankan perdagangan internasional merupakan kegiatan yang lazim dilakukan oleh berbagai negara. Kegiatan ekspor dan impor merupakan bagian yang penting dalam kegiatan setiap perekonomian. Walau bagaimanapun, secara relatif, kepentingannya berbeda dari satu negara ke negara lain. *Multiplier Dalam Perekonomian TerbukaSecara definisi multiplier adalah "rasio diantara pertambahan pendapatan nasional dengan pertambahan pengeluaran agregat". Walau bagaimanapun multiplier dalam ekonomi 4 sektor adalah lebih kecil daripada multiplier dalam ekonomi dua sektor dan tiga sektor oleh karena wujudnya satu bocoran baru dalam perekonomian, yaitu impor, yang dinilainya dipengaruhi oleh pendapatan nasional.*Keuntungan dari sistem ekonomi terbuka sebagai berikut1Memperluas pasar produk barang dan jasa perusahaan dalam tingkat pengangguran masyarakat suatu negara karena semakin terbukanya lowongan pekerjaan bagi masyarakat atas perluasan usaha dalam negeri, maupun kesempatan memperoleh pekerjaan dari luar dari negara tertentu memiliki banyak pilihan atas barang dan jasa untuk aktivitas impor barang atau jasa dari banyak negara memungkinkan keuntungan negara memiliki kesempatan untuk menyimpan uangnya sebagai tabungan atau pun investasi di luar negara memperoleh kesempatan untuk mendapatkan dana dari luar negeri berupa investasi atau pun pinjaman dari negara lain dan atau lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan IMF.*Kelemahan perekonomian terbuka 1. Terjadinya tingkat persaingan yang tinggi di dalam perdagangan. Baik berupa harga,kualitas dan mutu barang sehingga hanya barang yang bermutu kompetitif Yang laku di Mengeluarkan barang barang yang dapat bersaing di luar negeri yang sama baik mutu dan harga nya sesuai yang diperdagangkan di dalam rasa produk yang di hasilkan masyarakat sangat penting peranannya untuk ekspor suatu negara Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
- Sistem ekonomi campuran mixed economy merupakan salah satu sistem ekonomi yang digunakan beberapa negara di dunia. Dalam sistem ini, pihak pemerintah, swasta, dan masyarakat berjalan beriringan untuk memajukan perekonomian dari buku Perekonomian Indonesia 2020 karya Ismail Hasang dan Muhammad Nur, sistem ekonomi campuran adalah perpaduan sistem ekonomi kapitalis dan sosialis. Mixed economy memadukan kebebasan dan pengendalian. Artinya masyarakat dan swasta memiliki kebebasan dalam kadar tertentu disertai pengendalian dari pemerintah. Peran penting pemerintah dalam sistem ekonomi ini ialah menyaring serta mengontrol perekonomian. Sementara swasta dan masyarakat diberi kesempatan untuk ikut terlibat dalam menjalankan kegiatan beberapa kelebihan dan kekurangan sistem ekonomi campuran. Apa sajakah itu? Baca juga Sistem Ekonomi Campuran Pengertian dan Ciri-cirinya Kelebihan sistem ekonomi campuran Menurut Elpisah dalam buku Pengantar Ekonomi Makro 2022, salah satu ciri sistem ekonomi campuran adalah pemerintah beserta pihak swasta dan masyarakat sama-sama berperan penting dalam perekonomian negara. Kelebihan sistem ekonomi campuran adalah Perkembangan ekonominya relatif stabil, karena peran pemerintah, swasta, dan masyarakat sama besarnya Adanya dorongan dan inovasi untuk menciptakan kegiatan usaha Mediasi pemerintah bisa membatasi sindikasi gabungan para pengusaha pihak swasta juga masyarakat Pemerintah lebih berpusat pada keterlibatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah UMKM Terpisahnya sektor pemerintah dan swasta Kegiatan ekonomi yang dikuasai pemerintah lebih diarahkan untuk kepentingan masyarakat Kombinasi kegiatan ekonomi oleh pemerintah dan swasta menguntungkan kedua belah pihak Hak pribadi diakui. Baca juga Sistem Ekonomi Etatisme Pengertian dan Ciri-cirinya Kekurangan sistem ekonomi campuran Dilansir dari buku Etika Bisnis 2020 karangan Eko Sudarmanto dkk, kekurangan sistem ekonomi campuran adalah Beban pemerintah akan lebih berat dibanding swasta Kurang maksimalnya keuntungan yang didapatkan pihak swasta Tidak jelasnya batasan pengaruh pemerintah dalam perekonomian Adanya ketimpangan dalam persaingan bisnis dan tidak tepatnya pengelolaan sumber daya Timbulnya anggapan bahwa pegawai pemerintah berstatus lebih tinggi dibanding swasta Sektor produksi lebih menguntungkan jika dikelola pemerintah Sulitnya memenuhi berbagai macam kebutuhan masyarakat Mudah muncul Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme KKN akibat lemahnya pengawasan pemerintah. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
A. Perekonomian Dua Sektor Perekonomian dua sektor adalah perekonomian yang terdiri dari sektor rumah tangga dan perusahaan. Ini berarti dalam perekonomian dimisalkan tidak terdapat kegiatan pemerintah maupun perdagangan luar negeri. Gambar 1 Siklus Aliran Pendapatan dalam Perekonomian 2 Sektor Ciri-Ciri Aliran Pendapatan Dua Sektor Sektor perusahaan menggunakan faktor-faktor produksi yang dimiliki rumah tangga. Faktor-faktor produksi tersebut memperoleh pendapatan berupa gaji dan upah, sewa, bunga dan untung Sebagian besar pendapatan yang diterima rumah tangga akan digunakan untuk konsumsi, yaitu membeli barang-barang dan jasa-jasa yang dihasilkan oleh sektor perusahaan Sisa pendapatan rumah tangga yang tidak digunakan untuk konsumsi akan ditabung dalam institusi-institusi keuangan Pengusaha-pengusaha yang memerlukan modal untuk melakukan investasi akan meminjam tabungan yang dikumpulkan oleh badan-badan keuangan dari sektor rumah tangga. B. Hubungan Antara Konsumsi dan Pendapatan Ciri-ciri hubungan konsumsi dan pendapatan Pada pendapatan yang rendah, rumah tangga akan menutupnya dari tabungan / mengambil dari tabungan. Kenaikan pendapatan menaikkan pengeluaran konsumsi Pada pendapatan yang tinggi, Rumah Tangga menabung Bentuk umum Yd = C + S Keterangan Yd Pendapatan disposibel C Konsumsi rumah tangga S Tabungan TABEL 1 PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM RIBU RUPIAH Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Yd C S 0 125 -125 100 200 -100 200 275 -75 300 350 -50 400 425 -25 500 500 0 600 575 25 700 650 50 800 725 75 900 800 100 1000 875 125 C. Kecondongan Mengkonsumsi dan Menabung Defenisi Kecondongan Mengkonsumsi Propensity to Consume Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal MPC didefenisikan sebagai perbandingan antara pertambahan konsumsi C yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel Yd yang diperoleh. Rumusnya MPC = C/Yd Kecondongan Mengkonsumsi Rata-Rata APC didefenisikan sebagai perbandingan antara tingkat konsumsi C dengan pendapatan disposibel Yd ketika konsumsi tersebut dilakukan. Rumusnya Apc = C/Yd Definisi Kecondongan Menabung Propensity to Save Kecondongan Menabung Marjinal MPS didefenisikan sebagai perbandingan antara pertambahan tabungan S yang dilakukan dengan pertambahan pendapatan disposibel Yd yang diperoleh. Rumusnya MPS = S/Yd Kecondongan Menabung Rata-Rata APS didefenisikan sebagai perbandingan antara tingkat tabungan S dengan pendapatan disposibel Yd. Rumusnya APS = S/Yd Contoh Perhitungan Tabel II KECONDONGAN MENGKONSUMSI DAN MENABUNG MARJINAL DAN RATA-RATA Pendapatan disposibel Pengeluaran Konsumsi Tabungan Kecondongan Mengkonsumsi Marjinal Kecondongan Mengkonsumsi Rata-rata Kecondongan Menabung Marjinal Kecondongan Menabung Rata-rata Yd C S MPC APC MPS APS CONTOH 1 MPC TETAP – 1,50 – -0,50 0,75 1,13 0,25 -0,13 – 0,75 1,00 0,25 – 0,75 0,94 0,25 0,06 CONTOH 2 MPC MAKIN KECIL – 1,50 – -0,50 0,80 1,15 0,20 -0,15 0,75 1,02 0,25 -0,02 0,70 0,94 0,30 0,06 Tabel III HUBUNGAN ANTARA KECONDONGAN KONSUMSI C DAN MENABUNG S Pendapatan disposibel MPC APC MPS APS MPS + MPC APS + APC 1 2 3 4 5 6 7 CONTOH 1 MPC TETAP Rp – 1,50 – -50 – 0,75 1,13 0,25 -0,13 1 1 0,75 1,00 0,25 – 1 1 0,75 0,94 0,25 0,06 1 1 CONTOH 2 MPC MAKIN KECIL Rp – 1,50 – -0,50 – 0,80 1,15 0,20 -0,15 1 1 0,75 1,02 0,25 -0,02 1 1 0,70 0,94 0,30 0,06 1 1 D. Fungsi Konsumsi dan Tabungan Fungsi Konsumsi adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional atau pendapatan disposibel perekonomian tersebut. Fungsi Tabungan adalah suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan diantara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional atau pendapatan disposibel perekonomian tersebut. TABEL IV. PENDAPATAN, KONSUMSI DAN TABUNGAN DALAM TRILIUN RUPIAH Pendapatan Nasional Y Konsumsi C Tabungan S 0 90 -90 120 180 -60 240 270 -30 360 360 0 480 450 30 600 540 60 720 630 90 840 720 120 960 810 150 1080 900 180 1200 990 210 GAMBAR 1. FUNGSI KONSUMSI DAN FUNGSI TABUNGAN E. Persamaan Fungsi Konsumsi dan Tabungan 1. Fungsi Konsumsi Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum C = a + b Y Keterangan a = Konsumsi rumah tangga ketika pendapatan nasional adalah 0 b = kecondongan mengkonsumsi marginal C = Tingkat konsumsi Y = Pendapatan Nasional Untuk menghitung nilai a, dirumuskan a = APC-MPC y 2. Fungsi Tabungan Suatu kurva yang menggambarkan sifat hubungan di antara tingkat tabungan rumah tangga dalam perekonomian dengan pendapatan nasional Bentuk umum S = – a + 1 – b Y Keterangan a = Konsumsi rumah tangga ketika Pendapatan nasional adalah 0 b = Kecondongan Mengkonsumsi Marginal C = Tingkat Konsumsi Y = Pendapatan Nasional F. Keseimbangan Tingkat Konsumsi Keseimbangan konsumsi terjadi apabila semua pendapatan habis digunakan untuk konsumsi, jadi dapat dirumuskan Y = C G. Investasi Investasi merupakan pengeluaran perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang dan jasa dalam perekonomian. Penentu Tingkat Investasi Investasi, keuntungan, dan tingkat bunga Ramalan mengenai keadaan ekonomi di masa depan Kemajuan teknologi Tingkat pendapatan nasional & perubahannya Keuntungan yang diperoleh Penentu-Penentu Investasi yang Lain Ramalan Keadaan di masa datang Perubahan dan perkembangan teknologi Efek pertumbuhan pendapatan nasional Keuntungan perusahaan H. Grafik Keseimbangan Perekonomian Negara Sumber
kelebihan dan kekurangan perekonomian dua sektor