278ID2666 Pengukuran Kinerja Manajemen Rantai Pasokan Dengan Pendekatan Supply Chain Operations Reference (SCOR) Model 9.0 Di PT Asahimas Chemical Heru Winarno1*, Rifki Haryadi2 1,2Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Serang Raya e-mail: heruwinarno42@gmail.com1*, rifkiharyadi31@gmail.com2 ABSTRACT
Perusahaanharus membenahi sistem supply chain guna memberikan jaminan ketersediaan berbagai produk bagi pelanggan serta menciptakan efisiensi bagi perusahaan dan para supplier. Dengan tidak tersedianya barang atau jasa tersebut, maka perusahaan akan kehilangan kesempatan untuk memperoleh keuntungan yang seharusnya diperoleh. Kegiatan
B Supply Chain Management Pengertian supply chain (pasokan) adalah sejumlah material yang disimpan dan dirawat menurut aturan tertentu dalam tempat persediaan agar selalu siap pakai [7]. SCM adalah suatu konsep atau mekanisme untuk
MemahamiProses Supply Chain Management. Sejatinya, suatu produk sampai ke tangan end-user (konsumen) ini melalui proses yang panjang dan kompleks. Dalam rangkaian ini ada proses perolehan bahan baku, produksi, inventori, hingga distribusi produk ke konsumen akhir. Nah, bagi perusahaan, bagaimana agar proses itu berjalan secara terukur, efisien
A Supply Chain Management Supply chain adalah semua aktivitas perusahaan dalam memenuhi kebutuhan konsumen yang di dalamnya terdapat aliran dan transformasi barang mulai dari bahan baku sampai ke konsumen akhir dan disertai dengan aliran informasi dan uang [4]. Struktur rantai pasokan perusahaan terdiri dari
Vay Nhanh Fast Money. Pernahkah Anda membayangkan bagaimana suatu barang yang Anda gunakan sehari-hari, dari proses produksi sampai bisa ke tangan pengguna? Inilah peran penting supply chain management SCM yang terkait manajemen aliran barang atau jasa, dari bahan mentah sampai jadi produk siap pakai. Dengan manajemen supply chain yang tepat, perusahaan bisa memotong kelebihan biaya dan mengirimkan produk ke konsumen lebih cepat. Tujuan supply chain management secara umum adalah agar permintaan dan penawaran bisa supply chain management sudah ada jauh sebelum istilah tersebut diciptakan pada tahun 1982. Di era kolonial, perdagangan internasional dengan kapal sudah membuat masalah transportasi menjadi rumit dan perlu efisiensi. Selama Revolusi Industri, kemampuan untuk memproduksi barang dengan cepat dengan bantuan mesin menyebabkan kebutuhan untuk mengelola persediaan yang signifikan dan konsumsi yang Supply Chain ManagementSingkatnya, definisi supply chain management adalah manajemen terpusat dari aliran barang dan jasa dan mencakup semua proses yang mengubah bahan mentah menjadi produk chain management SCM mengontrol atau menghubungkan produksi, pengiriman, dan distribusi suatu produk secara terpusat. Hal ini dilakukan dengan menjaga kontrol yang lebih ketat atas persediaan internal, produksi internal, distribusi, penjualan, dan persediaan vendor perusahaan menciptakan jaringan pemasok yang memindahkan produk dari pemasok bahan baku ke organisasi yang berhubungan langsung dengan pengguna. Manajer supply chain bertugas mengontrol prosesnya, mengurangi biaya dan menghindari kekurangan pasokan. Prosesnya sendiri melibatkan efisiensi dalam hal penawaran bisnis untuk memaksimalkan nilai pelanggan dan mendapatkan keunggulan kompetitif di chain bertanggung jawab dalam mengarahkan dan koordinasi jasa atau kegiatan produksi, pembelian, pergudangan, dan distribusi sesuai budget. Tujuannya adalah untuk membatasi biaya dan meningkatkan akurasi, layanan pelanggan, atau Bagian dalam Supply Chain ManagementSupply chain management yang efektif bisa mengatasi kekurangan dan menekan biaya. Fokus pekerjaannya tidak hanya tentang logistik dan pembelian inventaris, tapi juga mengawasi dan mengelola seluruh operasi logistik agar lebih efisien dengan biaya produktivitas dan efisiensi di sini bisa berjalan sesuai tujuan bisnis atau perusahaan. Agar bisa berjalan dengan lancar, berikut ini adalah 5 bagian dalam supply chain management yang harus dilakukan secara Perencanaan PlanningUntuk mendapatkan hasil terbaik, prosesnya dimulai dengan perencanaan untuk mencocokkan pasokan dan permintaan supply and demand antara pelanggan dan manufaktur. Perusahaan harus memprediksi apa kebutuhan masa depan mereka dan kemudian melakukan sesuatu yang sesuai kebutuhan. Hal ini berkaitan dengan jumlah bahan baku, kapasitas produksi, keterbatasan peralatan, dan kebutuhan staf di sepanjang prosesnya. 2. Sumber SourcingProses supply chain yang efisien sangat bergantung pada hubungan yang kuat dengan pemasok. Perusahaan perlu bekerja dengan vendor untuk memasok bahan baku yang dibutuhkan selama proses manufaktur. Sebuah perusahaan mungkin dapat merencanakan dan bekerja dengan pemasok untuk mendapatkan barang lebih awal. Secara umum, yang termasuk sourcing ini adalah;memastikan bahan baku memenuhi spesifikasi manufaktur yang dibutuhkan untuk produksi harga yang dibayarkan untuk barang tersebut sesuai dengan ekspektasi pasarvendor memiliki fleksibilitas untuk mengirimkan materi darurat karena kejadian tak terdugavendor memiliki catatan pengiriman barang yang terbukti tepat waktu dan dengan kualitas yang kata lain, manajemen rantai pasokan sangat penting ketika produsen bekerja dengan barang yang mudah rusak. Dengan kata lain, perusahaan harus memperhatikan waktu tunggu dan kapasitas pemasok dapat memenuhi kebutuhan Manufaktur ManufacturingPada inti proses manajemen rantai pasokan, perusahaan mengubah bahan mentah dengan menggunakan mesin, tenaga kerja, atau kekuatan eksternal lainnya untuk membuat suatu produk yang baru. Produk akhir ini adalah tujuan akhir dari proses manufaktur, meskipun ini bukan tahap akhir dari manajemen rantai pasokan. Proses manufaktur dapat dibagi lagi menjadi beberapa tugas seperti; perakitan, pengujian, inspeksi, atau pengemasan. Selama proses manufaktur, perusahaan harus memperhatikan faktor-faktor yang dapat menyebabkan penyimpangan dari rencana semula. Misalnya, jika perusahaan menggunakan lebih banyak bahan baku daripada yang direncanakan dan harus meninjau kembali dari Delivery & LogisticSetelah produk dibuat dan sudah ada rencana strategi penjualan, selanjutnya adalah distribusi ke konsumen atau pelanggan. Dalam hal pengiriman dan logistik, perusahaan memastikan pengiriman produk yang tepat waktu, aman, dan murah. Hal ini juga termasuk antisipasi metode distribusi cadangan jika ada kendala yang membuat proses pengiriman Pengembalian ReturningProses manajemen rantai pasokan diakhiri dengan dukungan pelanggan untuk bisa mengembalikan produk. Saat produk harus di-return, berarti ada kecacatan pada hasil akhir. Agar tidak berdampak buruk ke pelanggan, maka sudah seharusnya dipastikan ada kebijakan proses returning ini, perusahaan memastikan untuk bisa menerima produk yang dikembalikan dan melakukan pengembalian uang dengan benar untuk pengembalian yang diterima. Untuk skala yang lebih besar, perusahaan juga terbuka untuk opsi penarikan produk, memperbaiki proses transaksi, dan mengukur kepuasan pelanggan. Bagian yang sangat penting dari pengembalian pelanggan adalah komunikasi antar perusahaan untuk mengidentifikasi produk yang cacat, produk kedaluwarsa, atau barang yang tidak sesuai. Contoh Penerapan Supply Chain ManagementSetelah melampaui Walmart sebagai pengecer terbesar di dunia dalam dekade terakhir, konsep Amazon adalah contoh manajemen supply chainyang populer. Mereka memotong toko ritel dan mengirim dari pusat distribusi ke rumah konsumen secara langsung. Di mana Amazon berinovasi baik di sisi pemasok dan bagian rantai pasokan terakhir atau semua orang dapat menjual barang di Amazon karena ini adalah platform, bukan hanya toko. Akibatnya, Amazon memiliki lebih banyak barang daripada toko online lainnya, jadi ketika orang berbelanja online dari luar negeri, Amazon mudah memproduksi barang sehari-hari dengan harga murah, menurunkan penawaran pemasok, selanjutnya, gudang mereka menggunakan otomatisasi secara serius untuk menyimpan barang-barang yang akan dikirim ke tempat tujuan bersama-sama, siap untuk transportasi langsung. Terakhir, investasinya pada staf pengiriman dan teknologi membuat pengiriman 2 hari menjadi sangat mudah, dan bahkan pengiriman di hari yang sama menjadi Manajemen Supply Chain di PerusahaanSalah satu bagian paling kompleks dari manajemen supply chain adalah menangani orang-orang yang terlibat dalam prosesnya. Mereka memiliki kebutuhan, motivasi, dan target sendiri. Untuk membuat mereka semua tetap bekerja sama dengan mitra yang berafiliasi adalah sebuah tantangan, terutama ketika mencoba memenuhi tenggat waktu dan menghasilkan saja tantangan supply chain management di perusahaan?1. Bagan Organisasi dan Gaya KepemimpinanAnda perlu tahu dengan siapa Anda akan berinteraksi, dan siapa yang akan menjadi yang berikutnya dalam siklus pekerjaan, termasuk jika terjadi perombakan. Hubungan bisnis selalu berkaitan dengan orang-orang, dan tidak selalu bertahan dalam Manajemen dan Budaya PerusahaanManajemen dan budaya perusahaan termasuk hal penting saat menghasilkan kualitas produk sesuai standar. Juga selalu penting untuk bekerja dengan pemasok, menentukan orang seperti apa yang bekerja sama, dan bagaimana semua orang bertindak ketika tidak ada Alur ProdukSetelah Anda tahu bahwa Anda dapat bekerja dengan orang-orang, pastikan fasilitas mereka tidak ada kendala. Apakah mereka siap untuk pesanan dengan ukuran dan frekuensi yang Anda rencanakan, atau bahkan kebutuhan darurat dan cepat?4. Arus InformasiSama pentingnya adalah kemampuan untuk mengontrol informasi tentang aliran material sehari-hari, ketahui juga tentang produk, inventaris, dan organisasi. Apakah keamanan mereka sesuai dengan standar perusahaan atau dan industri Anda?Selebihnya, lakukan yang terbaik untuk perusahaan, dan gunakan penilaian risiko untuk menjaga seluruh rantai pasokan Anda tetap chain management adalah proses untuk menangani seluruh aliran produksi barang atau jasa demi memaksimalkan kualitas, pengiriman, pengalaman pelanggan, dan profitabilitas. Prosesnya tidak selalu terlihat sama untuk semua perusahaan. Setiap bisnis memiliki tujuan, kendala, dan kekuatannya sendiri yang dapat menghasilkan yang pasti, ini sangat penting karena dapat membantu mencapai tujuan bisnis. Misalnya, mengendalikan proses manufaktur dapat meningkatkan kualitas produk, mengurangi risiko sambil membantu membangun merek konsumen yang aspek bisnis memang seharusnya seimbang antara urusan ke dalam dan ke luar lingkup perusahaan. Di dalam atau internal perusahaan sendiri ada tim yang bekerja dengan sistem dan pola tertentu. Sebagai salah satu upaya strategis, Anda bisa menggunakan aplikasi yang mendukung fleksibilitas tim Anda.
Berkembangnya jaman memang membuat banyak aspek dalam hidup jadi lebih mudah dilakukan. Tapi, ternyata itu juga membuat tantangan-tantangan baru yang harus kita hadapi. Begitu juga dengan tantangan supply chain management. Tentu ngga sama antara yang dulu dan yang sekarang. Kenapa? Karena supply chain terus berkembang mengikuti trend permintaan customers sekaligus menghadapi tantangan baru yang muncul dari waktu ke waktu. Sebagai seorang profesional di bidang supply chain, anda perlu membuat rencana strategis jangka panjang untuk tetap memastikan semua operasional anda berjalan dengan lancar. Apa sebenarnya tantangan supply chain management yang harus anda hadapi? Ekspektasi konsumen yang lebih menuntut, lebih banyak market channels, kompleksitas internasional, dan masih banyak lagi. Itu semua adalah tantangan supply chain management yang cukup besar untuk dihadapi setiap perusahaan. Mengingat hal itu, pada postingan kali ini saya akan membahas tentang beberapa tantangan supply chain management yang harus anda hadapi sekarang ini. Tapi, sebelum kita lanjut, saya mau mengajak anda untuk bergabung di scmguide telegram channel untuk memastikan anda ngga ketinggalan artikel-artikel supply chain management bermanfaat lainnya. 9 tantangan supply chain management yang harus anda hadapiKenaikan biaya di seluruh supply chainKenaikan biaya apa saja yang bisa terjadi dalam supply chain?Single source menambah resiko supply chainKompleksitas supply chain karena multiple market channelsKonsumen semakin menuntut kecepatan, kualitas, dan pelayanan yang terus meningkatMempertahankan strategi inventory tradisionalKurangnya data dan informasi yang bisa ditindaklanjutiTekanan resiko supply chainKetidakpastian supply chainTuntutan lainnya untuk supply chainKesimpulan 9 tantangan supply chain management yang harus anda hadapi Kenaikan biaya di seluruh supply chain Anda pasti tahu apa dampaknya kalau biaya supply chain anda naik kan? Betul sekali. Profit anda akan semakin berkurang. Menaikkan harga jual ke customer ngga pernah segampang itu. Jadi mau ngga mau andalah yang harus menanggung kenaikan biaya ini. Biaya-biaya supply chain berasal dari banyak fungsi, seperti biaya procurement, produksi, distribusi, dan banyak lagi. Yang jadi masalah adalah kalau anda ngga memberi perhatian terhadap kenaikan-kenaikan biaya tersebut. Anda jadi ngga mengambil langkah untuk meresponnya. Pada akhirnya, biaya operasional anda menjadi begitu tinggi. Kemampuan anda untuk bisa mengurangi dampak kenaikan biaya-biaya supply chain sangat penting di sini. Dan itu adalah salah satu tugas anda sebagai profesional di bidang supply chain management. Kenaikan biaya apa saja yang bisa terjadi dalam supply chain? Ada beberapa biaya yang bisa terus meningkat dari waktu ke waktu seperti biaya-biaya berikut ini. Harga bahan bakar untuk pengangkutan barang, baik melalui jalan darat, laut, atau udara. Memang biaya ini bisa berkurang dalam kondisi-kondisi tertentu. Tapi seringnya komoditas. Yang tentunya akan meningkatkan biaya bahan baku tenaga kerja yang lebih tinggi. Ini bisa terjadi baik di sisi supplier, manufaktur, atau internasional yang semakin kompleks. Akibatnya, biaya penyimpanan, pemindahan, dan pengelolaan produk pun menjadi lebih tinggi. Single source menambah resiko supply chain Banyak perusahaan menggunakan single source sebagai kebijakannya. Tentu saja banyak yang jadi pertimbangan kenapa mengambil kebijakan itu. Salah satunya adalah karena kebijakan tersebut dinilai lebih rendah dalam hal biaya yang harus dikeluarkan. Tapi sayangnya, single source juga akan membuat perusahaan anda lebih rentan jika supplier anda mengalami gangguan produksi atau transportasi, misalnya. Dengan semakin kompleksnya tantangan supply chain management sekarang ini, terlebih di masa pandemi seperti saat ini, single source menjadi semakin beresiko. Malah, bisa dibilang kalau itu adalah jaminan untuk hilangnya penjualan saat terjadi gangguan di supplier. Kalau anda tetap memilih untuk menerapkan kebijakan ini, pastikan anda sudah mempersiapkan strategi risk mitigation untuk mengantisipasi, atau meminimalkan, resiko dan tantangan supply chain management anda. Kompleksitas supply chain karena multiple market channels Kita ngga menyangkal kalau dibilang customer saat ini bisa membeli sebuah produk dari berbagai market channels. Dan tentu saja, supply chain anda harus beradaptasi dengan hal itu. Salah satu tugas anda sebagai profesional di bidang supply chain adalah untuk mengembangkan berbagai variasi dalam proses supply chain anda. Untuk apa? Tentu saja untuk bisa menangani setiap market channels berikut. Situs web eCommerce, yang menyediakan penjualan langsung ke konsumen, membutuhkan pengiriman yang cepat dan logistik di tingkat dan grosir tradisional, yang membutuhkan area penyimpanan yang besar dan dekat dengan kota besar. Jangan lupa juga untuk menggabungkan hal ini dengan inventory control yang akurat untuk memastikan produk selalu markets, yang membutuhkan pemahaman lebih dalam tentang pilihan-pilihan untuk memenuhi kebutuhan customer sekaligus tunduk terhadap syarat dan ketentuan dropshipping, yang membutuhkan layanan internasional yang cepat sehingga konsumen bisa menerima barang pesanan mereka dengan cepat pula. Seorang supply chain manager seringkali harus mengelola banyak supply chain, pihak ketiga, dan berbagai organisasi lainnya. Tujuannya apa lagi kalau bukan untuk membuat customer mereka puas. Terlepas dari bagaimana cara mereka memesan dan menerima produk tersebut. Anda juga pasti suka Bagaimana Membangun Supply Chain yang Efektif dan Efisien5 Faktor Yang Bisa Mengakibatkan Kegagalan Supply Chain Anda Konsumen semakin menuntut kecepatan, kualitas, dan pelayanan yang terus meningkat Tantangan supply chain management selanjutnya berkaitan dengan perilaku konsumen saat ini. Ada begitu banyak pilihan bagi konsumen sekarang ini. Hal itu tentu saja memaksa industri untuk membuka mata mereka terhadap kondisi ini kalau mereka ngga ingin kehilangan pelanggan. Saat ini, industri harus semakin fokus untuk menyediakan produk dan layanan yang memuaskan customer. Bukan cuma sekedar harga yang sekarang ini menjadi pertimbangan konsumen dalam membeli barang. Tapi juga kualitas dan kecepatan. Bagi konsumen di masa sekarang ini, harga, kualitas, dan kecepatan adalah tiga hal yang sama pentingnya. Ayo kita lihat beberapa fakta di lapangan. Konsumen saat ini ingin segera mendapatkan barang pesanannya. Terlebih lagi jika sudah menyangkut pembelian barang secara online. Mereka menginginkan pesanan mereka tiba dalam beberapa hari bahkan jika memungkinkan, tiba di hari yang semakin menuntut tingkat kualitas tertentu dari produk yang mereka mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi harus selalu mematuhi persyaratan keselamatan dan peraturan-peraturan lainnya. Dan ini berlaku untuk setiap dan layanan yang ramah lingkungan pun menjadi tuntutan tersendiri bagi sebagian orang yang peduli dengan kelestarian lingkungan. Dan tahukah anda produk mana yang akan paling sukses di pasaran? Itu adalah produk yang memenuhi semua persyaratan mengenai kualitas, ketersediaan, dan harga yang diharapkan konsumen. Di sinilah peran supply chain management dibutuhkan dan menjadi semakin penting untuk memenuhi tuntutan-tuntutan tersebut. Mempertahankan strategi inventory tradisional Apa itu strategi inventory tradisional? Strategi inventory control tradisional adalah strategi yang berfokus pada kinerja masa lalu untuk menentukan strategi inventory saat ini. Kekurangan dari pendekatan ini adalah ngga mempertimbangkan kejadian ngga terduga yang mungkin terjadi. Selain itu, perusahaan anda juga menjadi ngga gesit dan seperti ngga mengakomodasi kondisi yang sebenarnya sedang anda hadapi sekarang ini. Anda perlu sebuah pendekatan dari luar ke dalam dengan menggunakan streaming data untuk membuka wawasan, melihat pergeseran pasar, dan menentukan demand. Dengan begitu, anda akan lebih bisa menangani ketidakpastian dengan lebih baik dibandingkan strategi inventory tradisional tadi. Anda juga bisa melakukan analisa what-if untuk menentukan strategi inventory yang tepat dalam rangka menghadapi tantangan supply chain management yang ada di depan mata. Kurangnya data dan informasi yang bisa ditindaklanjuti Masalah paling umum dihadapi para business leader, khususnya di bidang supply chain management, adalah kita seringkali ngga punya informasi yang cukup untuk membuat suatu keputusan. Plus, kompleksitas supply chain membuatnya semakin sulit untuk mengevaluasi beberapa alternatif, trade-offs, dan skenario untuk mendapatkan keputusan terbaik. ERP tradisional mungkin bagus dalam menangani data dalam jumlah besar. Tapi, caranya menangkap, memproses, dan menyimpan informasi membuatnya sulit digunakan untuk memprediksi trend ke depan. Pun begitu dengan kebanyakan analisa bisnis yang baik untuk melaporkan apa yang sudah terjadi, tapi hanya sedikit sekali menggambarkan tantangan supply chain management yang akan dihadapi di masa depan. Apa yang anda perlukan untuk menghadapi tantangan supply chain management adalah kemampuan mempertanyakan lagi data yang anda punya untuk menentukan solusi paling optimal. Jadi, anda ngga hanya terpaku pada data apa yang tersaji di hadapan anda. Anda harus bisa membuat pemodelan supply chain yang bisa merefleksikan secara akurat bagaimana supply chain anda bekerja, memperhitungkan semua input, output, dan hambatan, dan mampu memperhitungkan trade-offs. Dengan begitu, anda akan bisa mendapatkan data yang bisa anda gunakan untuk mempertimbangkan berbagai macam skenario yang mungkin terjadi untuk selanjutnya menentukan solusi terbaik menghadapi tantangan supply chain management yang anda hadapi. Tekanan resiko supply chain Seperti yang saya sebutkan sebelumnya, kompleksitas internasional, lingkungan yang berubah, tekanan ekonomi, dan perselisihan perdagangan, memberi tekanan tersendiri pada keseluruhan supply chain. Dan anda perlu berhati-hati, karena tekanan-tekanan tersebut bisa dengan mudah berubah menjadi resiko, bahkan masalah, untuk anda. Apa saja itu? Supplier, produsen, logistik, dan customer yang tersebar di berbagai negara, zona waktu, dan benua, tentunya memerlukan koordinasi dan pengelolaan yang beberapa proses dalam supply chain yang menambah kompleksitas untuk mitra hulu dan hilir yang tertutup dan kurangnya visibilitas yang meningkatkan kesulitan pelaporan, business intelligence, dan pengambilan keputusan yang compliance dan quality management, yang membutuhkan kesepakatan, kontrak, dan kontrol yang kuat dalam organisasi supply chain. Sekali lagi, tugas anda sebagai supply chain professional adalah untuk mengembangkan strategi yang tepat untuk memitigasi resiko-resiko tersebut. Anda harus memprioritaskan untuk meminimalisir resiko dan menangani masalah yang terlanjur terjadi. Ketidakpastian supply chain Ketidakpastian dalam supply chain pada kondisi tertentu bisa jadi masalah untuk anda. Anda harus mampu menangani masalah tersebut dengan cepat kalau anda ngga ingin ada keterlambatan, backlog, bottlenecks, atau masalah lainnya. Situasi politik dan proteksionisme di banyak negara mempengaruhi tarif pada semua jalur perdagangan. Apa dampaknya? Tentu saja timbulnya biaya tambahan, keterlambatan, dan waktu proses bea cukai yang lebih lama. Ini berarti pengiriman internasional anda menjadi lebih lambat. Selain itu, hal tersebut juga bisa dimanfaatkan pesaing anda dari negara-negara tertentu yang bisa mendapatkan tarif lebih rendah. Lebih jauh lagi, peningkatan volume barang internasional juga mengakibatkan port congestion. Akibatnya, supply chain anda akan mendapatkan lebih banyak tekanan karena kapal, truk, atau kereta api harus menunggu lebih lama untuk pemuatan, pembongkaran, dan pemindahan barang. Belum lagi fakta kalau otoritas dan operator pelabuhan juga mengenakan biaya untuk barang-barang yang disimpan di pelabuhan. Terlepas dari apa masalahnya, profesional di bidang supply chain perlu memahami apa sebenarnya masalah utama yang mempengaruhi supply chain di seluruh dunia. Mereka harus mampu membuat analisa dan mengembangkan strategi manajemen yang kuat untuk bisa menyelesaikan masalah dengan cepat. Apa yang dibutuhkan? Prediksi masalah sebelum masalah tersebut muncul. Buat kontrak, relationship management, kolaborasi, dan prioritas yang kuat untuk meminimalisir dampak masalahnya. Anda juga pasti suka 9 Hal Ini Bisa Membuat Anda Selalu Punya Excess Stock10 Cara Ini Bisa Mengurangi Biaya Supply Chain Anda Secara Signifikan Tuntutan lainnya untuk supply chain Apa lagi yang perlu menjadi pertimbangan anda sebagai seorang profesional di bidang supply chain? Ayo kita lihat. Kecepatan supply ke pasar dengan tepat waktu. Anda harus bisa menentukan lokasi dan ketepatan waktu dari bahan baku, suku cadang, dan produk berdasarkan sales and marketing cycles. Anda harus mampu memprediksi dan mengidentifikasi permintaan konsumen sejak awal. Selain itu, anda juga harus bisa merencanakan bagaimana supply dan management berdasarkan ketersediaan dan cost balancing. Retailer ingin memutar inventory mereka lebih cepat. Mereka ngga ingin mengeluarkan banyak uang karena produk yang bergerak lambat. Hal ini membutuhkan supply chain management hulu yang lebih baru yang memerlukan pembuatan prototipe dan pengembangan yang cepat. Pengenalan produk baru ke pasar membutuhkan supply chain yang andal, cepat, dan berkualitas. Kesimpulan Tantangan supply chain management modern terus meningkat dan bertambah. Untuk itu, dibutuhkan supply chain yang terus berkembang supaya mampu menjawab setiap tantangan yang ada. Kemampuan profesional di bidang supply chain untuk memprediksi, mengantisipasi dan, memecahkan masalah sangatlah dibutuhkan. Ia harus mampu menjadi yang terdepan dalam menghadapi tuntutan dan tantangan supply chain management yang memberi lebih dari sekedar visibilitas dan pengelolaan yang baik. Selain itu, ia pun harus bisa meminimalkan resiko, mengurangi kompleksitas, dan mengurangi biaya supply chain secara keseluruhan. “Kalau anda pikir artikel ini bermanfaat, bagikan juga ke rekan-rekan anda lainnya dan gabung dengan scmguide telegram channel untuk mendapatkan artikel bermanfaat lainnya dari blog ini.”
– Bagi para pelaku bisnis dalam menjalankan aktivitas usahanya, tentu saja mempunyai tujuan utama untuk meraup keuntungan yang besar. Supaya tujuan yang diinginkan bisa segera terwujud, maka harus benar – benar memperhatikan alur manajemen produk bisa berupa barang atau jasa dengan cara menerapkan supply chain management. Pengertian Supply Chain Management Supply Chain Management SCM atau mudahnya bisa disebut sebagai manajemen rantai pasokan yang mana menjadi salah satu bidang paling berpengaruh dalam ruang lingkup dunia bisnis karena mempunyai hubungan langsung terhadap kekuatan daya saing dari perusahaan itu sendiri. Bagi para pelaku usaha yang tergolong masih baru, sedikit demi sedikit mulai mempelajari supply chain management sangat disarankan. Dengan begitu, Anda sebagai pengusaha bisa membuat usaha tersebut maju seiring berjalannya waktu. Tujuan Supply Chain Management Supply chain management memiliki tujuan untuk mengirim produk secara tepat waktu untuk memuaskan konsumen, mengurangi biaya, meningkatkan produktivitas perusahaan dalam rantai Suppy dengan cara meminimalisir waktu, lokasi dan aliran kuantitas bahan. Melakukan Supply chain management sangatlah penting dan berdampak besar bagi suatu perusahaan untuk memperlancar proses produksi dan pemasaran, sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Supaya Supply chain dapat terkendali secara efektif, maka perlu adanya arus informasi yang relevan. Selain itu, rasa saling percaya antar bagian entah itu dari pemasuk, perusahaan hingga konsumen. Komponen Dasar Supply Chain Management Berdasarkan penjelasan yang diberikan oleh Worthen dan Wailgum, terdapat beberapa komponen dasar dari Supply Chain Management seperti Sukses tidaknya penerapan Supply Chain Management sangat bergantung pada proses dimana Anda mulai merencanakan strategi yang hendak diterapkan pada bisnis tersebut. Tujuan utama dalam proses perencanaan strategi adalah agar bisa tercapai efektivitas dan juga efisiensi biaya. Selain itu, terjaminnya kualitas produk atau jasa juga bisa ditentukan sejak awal agar saat sampai ke konsumen bisa timbul rasa puas. Para pelaku bisnis harus bisa menentukan pilihan yang tepat terkait dengan supplier bahan bakunya. Pastikan supplier tersebut adalah sosok perusahaan kredibel dan bisa bertanggung jawab tas dukungan penuh dari proses produksi yang dilakukan. Oleh karena itu, seorang manager supply chain management, harus mempunyai kemampuan seperti menetapkan standar harga, mengatur pengiriman dengan baik, pembayaran bahan baku yang sudah dipesan, menjaga hingga terus berupaya untuk meningkatkan hubungan bisnis yang baik dengan para suppliernya. Komponen ini sudah masuk pada tahap manufacturing. Pada tahap ini, manajer supply chain management harus mampu melakukan penyusunan berbagai jadwal aktivitas sebagai pendukung proses produksi, uji coba terhadap produk, proses pengemasan, hingga proses persiapan pengiriman. Selain itu, perusahaan juga harus mampu melakukan beberapa tindakan seperti produktivitas pekerja, output produksi dan pengukuran kualitas. Pada tahap ini, perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan para konsumennya dengan cara melakukan pengelolaan jaringan gudang penyimpanan yang tepat, menentukan distributor yang tepat hingga mengatur sistem pembayarannya. Sebagai pihak perencana Supply Chain Management harus bisa menciptakan jaringan yang responsive, fleksibel dan memudahkan konsumen dalam proses mendukung pengembalian produk cacat yang dikomplain kan oleh para konsumen. Dengan penanganan yang baik, konsumen pun tak akan merasa kecewa karena berhasil mendapatkan pelayanan maksimal. Kelebihan dari Penerapan Supply Chain Management Dengan menerapkan Supply Chain Management pada bisnis, ternyata mampu menciptakan berbagai keuntungan pada bisnis itu sendiri seperti halnya Kepuasan Para Pelanggan Penopang terbesar perkembangan pada bisnis adalah kepuasaan dari para pelanggannya. Dengan menerapkan penggunaan Supply Chain Management pada bisnis, diharapkan mampu menciptakan rasa puas yang lebih kepada para pelanggan sehingga tingkat kepuasan itu seiring berjalannya waktu akan terus meningkat pesat. Disini dalam upaya menciptakan kepuasan, perusahaan mampu memproduksi produk sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh para pelanggan sebagai mitra usaha. Dengan memperhatikan tingkat kepuasan pada para pelanggan, diharapkan mereka pun bisa menjadi konsumen setia kita dalam kurun waktu lama long term. Pertumbuhan Pada Pendapatan Semakin banyak pelanggan yang setia pada produk kita, maka akan memunculkan potensi peningkatan pada pendapatan. Terlebih lagi jika mereka berkomitmen untuk menjalin hubungan usaha untuk jangka panjang. Peningkatan produksi dan stok produk menjadi semakin tinggi karena semakin banyak diminati oleh para pengguna. Akhirnya secara perlahan tapi pasti, kondisi tersebut akan berpengaruh langsung para peningkatan pendapatan yang signifikan. Biaya yang Dikeluarkan oleh Perusahaan Tanpa menerapkan Supply Chain Management, banyak perusahaan yang harus merogoh kocek dalam – dalam untuk berbagai kebutuhan seperti pengadaan barang, proses produksi hingga proses pendistribusian produk. Dengan menerapkan Supply Chain Management, pengeluaran dari aktivitas operasional perusahaan bisa ditekan karena adanya aliran produk yang sudah terintegrasi sehingga bisa diterima dengan baik oleh para konsumen. Aset Perusahaan Menjadi Bisa Lebih Maksimal Agar penerapan Supply Chain Management bisa berjalan dengan lancar, dukungan dari teknologi yang mumpuni sangatlah penting. Dengan adanya teknologi yang mumpuni dan up to date pada sebuah usaha, maka karyawan pun harus memiliki kemampuan yang bisa mendukung suksesnya manajemen rantai pasokan. Kinerja karyawan dari hari ke hari harus terus ditingkatkan untuk mencapai target yang diinginkan oleh perusahaan. Keuntungan dari Waktu ke Waktu Dengan adanya Supply Chain Management, perusahaan bisa melakukan penjualan produk lebih maksimal. Selain itu, efisiensi proses produksi hingga distribusi juga bisa menjadi penopang untuk terus meningkatkan pendapatan secara berkala. Jika perusahaan mampu mempertahankan performanya, keuntungan yang diraup juga bisa di atas rata – rata. Pihak Media Bagi Pasar Supply Chain Management ternyata juga sangat efektif dijadikan sebagai mediasi pasar. Jika perusahaan sudah mampu memastikan mekanisme supply chain diterapkan dengan baik, tentu semua barang yang disuplai akan sesuai dengan keinginan para pelanggan hingga konsumen akhir. Melalui Supply Chain Management, perusahaan juga menjadi lebih mudah dalam proses identifikasi produk yang paling diminati oleh para pelanggan dan selanjutnya pihak perusahaan bisa mengkomunikasikan lebih lanjut pada bagian produksi hingga bagian desain. Berjalannya Waktu, Perusahaan Menjadi Semakin Besar Tujuan utama yang diinginkan oleh perusahaan akan tercapai melalui penerapan Supply Chain Management. Keuntungan yang didapatkan dalam secara berkala, secara otomatis akan berdampak langsung pada semakin besarnya perusahaan. Kekurangan dari Penerapan Supply Chain Management Selama menerapkan Supply Chain Management, pastinya para pengusaha tak bisa lepas dari masalah yang ternyata menjadi kekurangan dari Supply Chain Management itu sendiri. Apa saja kekurangan yang biasa terjadi pada penerapan Supply Chain Management itu? Bahan Baku Bahan baku sebagai komponen pendukung utama produksi bisa saja terganggu jika penerapan supply chain management kurang tepat. Kondisi ini erat kaitannya dengan kemampuan supplier yang sudah Anda pilih terhadap kesanggupannya dalam memenuhi kebutuhan barang baku. Pabrik yang Kurang Dimaksimalkan Kegagalan penerapan Supply Chain Management bisa juga berdampak langsung pada pemanfaatan kapasitas pabrik menjadi kurang maksimal. Misalnya saja pabrik bisa melakukan produksi hingga 1000 produk, namun prakteknya hanya bisa produksi 600 produk saja. Inilah yang dinamakan tak bisa memanfaatkan kapasitas pabrik dengan maksimal. Produk yang Berlebihan Selain itu, pemanfaatan kapasitas pabrik yang sudah maksimal, jika tidak dibarengi dengan proses distribusi yang mumpuni, akan membuat persedian produk menjadi berlebihan. Ini juga merupakan salah satu dampak dari kegagalan penerapan Supply Chain Management. Transportasi yang Tinggi Dalam proses distribusi produk ke distributor atau gudang penyimpanan di luar kota, efisiensi pengiriman harus selalu diterapkan untuk bisa menekan biaya transportasi. Kegagalan Supply Chain Management bisa memicu tingginya biaya transportasi. Misalnya saja begini, jika ada beberapa distributor dalam satu arah yang sama, sebaiknya dibuatkan jadwal pengiriman yang sama. Produk yang Tidak Pasti Kemampuan pemasaran yang buruk, juga menjadi salah satu dampak dari kegagalan penerapan Supply Chain Management. Tingkat kepercayaan para pelanggan yang rendah, menciptakan resiko permintaan produk yang tidak pasti. Prinsip – Prinsip yang Digunakan Pada Supply Chain Management Prinsip pada Supply Chain Management biasanya digunakan sebagai tolak ukur sinkronisasi dan koordinasi pada kegiatan yang berhubungan langsung dengan aliran produk yang melibatkan suatu organisasi hingga lintas organisasi. Prinsip – prinsipnya antara lain Membuat segmentasi pelanggan berdasarkan dari kebutuhan. Mendengarkan dan melakukan pengamatan lebih lanjut, sehingga proses perencanaan pun bisa dilakukan lebih optimal. Mengelola berbagai sumber suplai dengan tujuan bisa menekan biaya. Mengembangkan strategi teknologi yang paling cocok untuk mendukung rantai pasokan secara keseluruhan sehingga mempermudah proses pengambilan keputusan. Mengadopsi pengukuran kinerja saat proses penerapan supply chain dilakukan dengan tujuan agar bisa meningkatkan pelayanan kepada para konsumen akhir. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google Berita.
Salah satu cara terbaik bagi perusahaan untuk melayani pelanggan mereka adalah membuat manajemen rantai pasokan yang efektif sebagai prioritas strategis. Apa itu manajemen rantai pasokan? Singkatnya, manajemen rantai pasokan mengawasi semua proses yang mengintegrasi pemasok untuk bekerja secara efisien untuk memindahkan produk dari produsen ke tangan pelanggan, dengan mempertimbangkan pasokan dan manajemen rantai pasokan bukanlah hal baru tapi telah menjadi hal lebih penting selama beberapa tahun terakhir. Dengan fokus dari bisnis dari manufaktur ke nilai pelanggan, perusahaan tidak terlalu khawatir tentang biaya produksi atau memproduksi produk yang dengan kualitas utama adalah untuk memberikan produk yang tepat, di lokasi yang tepat, pada waktu yang diinginkan pelanggan, dalam jumlah yang tepat, dan pada biaya yang paling rendah. Untuk memenuhi tantangan ini melibatkan kebutuhan untuk supply chain management SCM.Supply chain management SCM adalah disiplin bisnis dan teknologi yang mengacu pada cara-cara untuk koordinasi aktivitas yang terlibat dalam pembelian, desain, membangun dan menjual produk. Ini menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan antar perusahaan lintas fungsi menghubungkan lebih dari satu organisasi yang disebut sistem informasi SCM. Sistem ini mengintegrasi proses bisnis pemasok, perusahaan pembeli, distributor, dan logistik khusus untuk meningkatkan efisiensi dan efektif dari produksi dan distribusi. Mereka melakukan otomatisasi aliran informasi antara perusahaan dan partner-partner rantai pasokan untuk mengoptimalkan pengadaan dan sumber, produksi, dan pengiriman produk atau itu Supply Chain?Secara sederhana, supply chain management adalah semua tentang manajemen rantai pasokan – jaringan organisasi dan proses bisnis untuk membeli bahan baku, mengubahnya menjadi barang-barang jadi, dan distribusi produk kepada pasokan menghubungkan banyak perusahaan, seperti pemasok, produsen, transportir, distributor, penjual, dan pelanggan bahwa rantai pasokan dari berbagai organisasi dapat berbeda dalam jumlah entitas dan tidak selalu diperlukan untuk rantai pasokan memiliki semua entitas. Setiap entitas dalam rantai pasokan berpengaruh untuk tujuan mencapai pasokan didorong oleh tiga input utama, yaitu informasi, bahan dan dan uang yang mengalir di antara anggota rantai bahan baku dari pemasok diubah menjadi produk setengah jadi dan bahan jadi melalui fasilitas produksi. Produk-produk yang telah dikirim ke pusat distribusi dan dari sana ke penjual dan akhirnya ke pelanggan. Namun, rantai pasokan, terutama dari para produser besar, dapat memiliki pemasok utama, sekunder dan tersier akhir dari sistem manajemen rantai pasokan adalah untuk mengelola efisien aliran informasi, bahan dan uang seluruh rantai pasokan, dengan demikian mengurangi biaya rantai pasokan sambil membawa produk perusahaan dari konsep ke pasar. Manager mendiskusikan supply chain managementJenis Sistem Supply Chain Management SCMTergantung pada fungsi yang dilakukan sistem supply chain management, mereka diklasifikasikan dalam dua kategori, yaitu sistem perencanaan rantai pasokan dan sistem eksekusi rantai Perencanaan Rantai ini memberikan informasi yang membantu perusahaan dalam perencanaan rantai pasokan mereka. Beberapa fungsi penting perencanaan rantai pasokan adalah berikutMemprediksi permintaan untuk produk tertentu dan mempersiapkan pemasok dan rencana perbaikan untuk produk jumlah produk yang akan diproduksi dalam periode tertentuMemutuskan lokasi dimana barang-barang yang telah cara transportasi yang akan digunakan untuk mengantarkan produkMenentukan tingkat persediaan bahan baku, produk setengah jadi, dan produk jadiMemutuskan jumlah produk yang harus dilakukan oleh bisnis untuk memenuhi semua permintaan pelanggannyaSistem Eksekusi Rantai ini memberikan informasi yang membantu perusahaan dalam eksekusi langkah-langkah rantai pasokan mereka. Beberapa fungsi utama eksekusi rantai pasokan adalah berikutMengatur aliran produk dari produser ke distributor ke penjual dan akhirnya ke pelanggan untuk memastikan pengiriman tepat produkMenyediakan informasi tentang status perintah yang sedang diproses sehingga penjual bisa memberikan tanggal pengiriman tepat kepada pelangganMelacak pengiriman dan perhitungan dari produk yang telah dikembalikan atau yang akan diperbaiki dan Supply Chain Management Bekerja?Pada umumnya, supply chain management mencoba untuk menghubungkan atau mengontrol pusat pengiriman, produksi, dan distribusi produk. Supply chain management yang baik akan membuat perusahaan dapat memotong biaya berlebih. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk menjaga kontrol lebih ketat atas distribusi, produksi internal, inventaris internal, penjualan, dan inventaris chain management berdasar pada ide yakni hampir setiap produk yang datang ke pasar merupakan hasil dari usaha berbagai organisasi yang telah membentuk supply chain. Meskipun rantai pasokan telah ada selama berabad-abad, sebagian besar perusahaan hanya baru saja memperhatikan mereka sebagai nilai tambahan untuk operasi supply chain management, manajer rantai pasokan koordinasi logistik dari semua aspek rantai pasokan yang terdiri dari lima bagianRencana atau strategiSumber bahan mentah atau jasaManufaktur berfokus pada produktivitas dan efisiensiPengiriman dan logistikSistem return atau pengembalian khusus untuk produk yang tidak diinginkan atau cacatManajer rantai pasokan mencoba untuk mengurangi kekurangan dan menjaga biaya rendah. Pekerjaan ini bukan hanya tentang logistik dan persediaan membeli. Perbaikan produksi dan efisiensi langsung ke garis bawah perusahaan dan memiliki dampak nyata dan permanen. Mengelola supply chain dengan baik akan membuat perusahaan jauh dari tuntutan hukum dan penarikan yang Tahap Supply Chain penting untuk mengontrol inventaris dan proses produksi. Perusahaan selalu mencoba untuk mencocokkan tawaran dengan permintaan aggregasi dengan mengembangkan tindakan dengan menggunakan analisis. Untuk mendapatkan apa yang direncanakan adalah Source’. Untuk merencanakan apa yang cukup untuk produksi adalah “Make” dan mencapai tingkat pelayanan yang signifikan oleh mengirimkan tepat waktu dengan waktu yang dikutip adalah Deliver’. Selain itu, disarankan untuk waspada dengan mata waspada pada variasi permintaan sepanjang rantai nilai untuk menghindari Efek Bullwhip. Misalnya, perusahaan memprediksi permintaan pasar menggunakan alat analisis dan merencanakan bahan baku yang diperlukan menggunakan alat perencanaan bahan tertentu, seperti Perencanaan Perluan Materi di sistem SAP ERP. adalah mengidentifikasi penjual yang akan membeli barang dan layanan untuk memenuhi permintaan yang direncanakan atau terhadap kenyataan dengan cara yang paling ekonomi dan efisien. Ada standar tertentu yang harus dipenuhi oleh pemasok, dengan cara meyakinkan perusahaan untuk memberikan barang berkualitas untuk pelanggan. Sumber dapat mudah rusak serta tidak bisa dihancurkan produknya. Dalam kasus produk yang mudah rusak, diperintahkan untuk memiliki minimum waktu penjualan yang akan mendukung pendekatan persediaan minimal. Di sisi lain, dalam kasus produk yang tidak mudah rusak, waktu pemasok yang dikaitkan harus kurang dari jumlah hari ketika persediaan mencapai nol, sehingga menyebabkan tidak ada kerugian pilihan konsumen, perusahaan akan melakukan semua kegiatan yang berhubungan dengan transformasi bahan baku ke produk akhir. Aktivitas seperti pembuatan, tes dan pengepakan dilakukan pada elemen Supply Chain Management ini. Reaksi dari konsumen menciptakan situasi Win-Win untuk baik pembuat dan pengguna akhir karena untuk perusahaan ini akan meningkatkan operasi produksi mereka komponen yang paling penting dari manajemen rantai pasokan adalah berkontribusi langsung atau tidak langsung dengan pelanggan. Ini memiliki kontribusi yang signifikan untuk meningkatkan citra merek perusahaan. Barang dan layanan yang dipakai oleh pelanggan, harus memenuhi harapan melalui saluran pengiriman dan layanan logistik perusahaan. Untuk memiliki pengiriman yang lancar, perusahaan menggunakan berbagai alat transportasi baik di jalan, udara dan kereta adalah proses dukungan pelanggan setelah pengiriman yang berhubungan dengan segala macam produk yang dikembalikan. Hal ini juga dikenal sebagai Reverse Logistics’. Ini adalah salah satu komponen yang paling penting dari pengendalian rantai pasokan untuk mengurangi potensi kerusakan hubungan dengan pelanggan. Di sisi lain, proses ini menyediakan jalur yang sama untuk perusahaan terhadap pemasoknya. Perusahaan mengembalikan bahan baku rendah kualitas, cacat, habis atau berlebihan ke pemasok atau penjual. Senior logistic worker in hardhat and uniform walking in warehouse, wheeling palette jack. Back view, full length. Labor and logistics conceptMengapa Supply Chain Management penting?Sistem supply chain management yang efisien akan mengurangi biaya, pemborosan dan waktu dalam siklus produksi. Standar industri telah menjadi rantai pasokan tepat waktu di mana penjualan minoritas secara otomatis memberi sinyal perintah tambahan ke para produsen. Rak ritel kemudian dapat diisi ulang hampir secepat produk dijual. Salah satu cara untuk lebih baik pada proses ini adalah menganalisa data dari partner rantai pasokan untuk melihat di mana bisa dilakukan perbaikan lebih menganalisis data mitra, mengidentifikasi tiga skenario di mana manajemen rantai pasokan yang efektif dapat meningkatkan nilai pada siklus rantai pasokanMengidentifikasi potensi pelanggan memesan lebih banyak produk daripada yang bisa dikirim oleh produsen, pembeli bisa mengeluh atas layanan yang buruk. Melalui analisis data, produsen mungkin dapat mengantisipasi kekurangan sebelum pembeli harga secara musiman memiliki waktu kelonggaran yang terbatas. Pada akhir musim, produk-produk ini biasanya dibuang atau dijual dengan diskon yang besar. Pesawat penerbangan, hotel dan lainnya dengan “produk” yang rusak biasanya menyesuaikan harga secara dinamis untuk memenuhi permintaan. Dengan menggunakan software analisis, teknik pemrosesan yang sama dapat meningkatkan marjin, bahkan untuk barang alokasi inventaris “tersedia untuk menjanjikan”.Peralatan software analisis membantu untuk mengarahkan sumber daya secara dinamis dan jadwal pekerjaan berdasarkan ramalan penjualan, perintah yang sebenarnya dan pengiriman terancam bahan baku. Perusahaan bisa mengkonfirmasi tanggal pengiriman produk ketika pemesanan dimasukkan, mengurangi signifikan perintah yang tidak proses Supply Chain Management?Proses supply chain management terdiri dari 4 bagian utama pengaturan permintaan, pengaturan pasokan, S&OP, dan pengaturan portfolio permintaan terdiri dari 3 bagian perencanaan permintaan, perencanaan barang-barang, dan perencanaan promosi permintaan adalah proses perkiraan permintaan untuk memastikan produk dapat dikirim dengan handal. Perencanaan permintaan yang efektif dapat meningkatkan akurasi perkiraan pendapatan, menyesuaikan tingkat persediaan dengan puncak dan kekurangan dalam permintaan, dan meningkatkan keuntungan untuk saluran tertentu atau barang adalah pendekatan sistematis untuk merencanakan, membeli dan menjual barang untuk memaksimalkan penghasilan dari investasi ROI sekaligus membuat barang tersedia di tempat, waktu, harga dan jumlah yang diperlukan oleh promosi perdagangan adalah teknik pemasaran untuk meningkatkan permintaan produk di toko-toko berdasarkan harga khusus, pertunjukan, demonstrasi, bonus nilai tambahan, hadiah tanpa obligasi, dan promosi lainnya. Promosi perdagangan membantu mendorong permintaan konsumen jangka pendek untuk produk yang biasanya dijual di lingkungan pasokan terdiri dari lima bidang perencanaan pasokan, perencanaan produksi, perencanaan inventaris, perencanaan kapasitas, dan perencanaan pasokan menentukan bagaimana cara terbaik untuk memenuhi permintaan yang dibuat dari rencana permintaan. Tujuan adalah untuk menyeimbangkan tawaran dan permintaan dengan cara yang mencapai tujuan keuangan dan layanan produksi berfungsi pada modul produksi dan produksi dalam perusahaan. Ini mempertimbangkan penugasan sumber daya karyawan, bahan, dan kapasitas inventaris menentukan jumlah dan waktu optimal inventaris untuk menyandarkannya dengan kebutuhan penjualan dan kapasitas menentukan personil produksi dan peralatan yang diperlukan untuk memenuhi permintaan distribusi dan pembiayaan jaringan mengawasi pergerakan barang dari pemasok atau produsen ke titik penjualan. Manajemen distribusi adalah istilah yang mendasar yang mengacu pada proses seperti pembuatan, persediaan, penyimpanan, rantai pasokan, dan penjualan dan operasi S&OP.Perencanaan penjualan dan operasi S&OP adalah proses pengaturan bisnis yang secara bulanan yang memungkinkan pemimpin untuk berkonsentrasi pada penggerak rantai pasokan utama, termasuk penjualan, marketing, pengaturan permintaan, produksi, pengaturan inventaris dan pengenalan produk memperhatikan pada dampak keuangan dan bisnis, tujuan S&OP adalah untuk memungkinkan para eksekutif untuk membuat keputusan yang lebih berpengetahuan melalui koneksi dinamis rencana dan strategi di seluruh bisnis. Seringkali diulang setiap bulan, S&OP memungkinkan efektif pengendalian rantai pasokan dan memfokuskan sumber daya dari sebuah organisasi untuk memberikan apa yang mereka butuhkan, sementara tetap portofolio portfolio produk adalah proses dari menciptakan ide produk sampai pengembalian pasar. Perusahaan harus memiliki strategi keluar untuk produknya ketika mencapai akhir masa pakainya yang menguntungkan atau dalam kasus produk tidak menjual dengan portofolio produk meliputiPengenalan produk baruPerencanaan akhir kehidupanPerencanaan kanibalisasiKomersialisasi dan perencanaan jalanAnalisis margin kontribusiManajemen portofolioMerek, portofolio, dan perencanaan platformManfaat Supply Chain Management SCMSistem Supply Chain Management SCM yang efektif memberikan manfaat berikut untuk mengoptimalkan kinerja meningkatkan layanan pelanggan dengan memberikan mereka produk yang tepat pada waktu yang tepat dan di lokasi yang tepat, yang pada akhirnya meningkatkan penjualan perusahaan untuk membawa produk ke pasar dengan kecepatan lebih cepat. Dengan demikian, perusahaan mendapatkan pembayaran mereka lebih cepat daripada mereka yang tidak memiliki rantai pasokan yang biaya keseluruhan rantai pasokan, termasuk biaya pemasok bahan, biaya transportasi, penemu, biaya transportasi, dan sebagainya. Penurunan biaya rantai pasokan membantu untuk meningkatkan keuntungan SimpliDOTS dapat membantu supply chain managementSeperti yang kita ketahui dari informasi di atas, proses dari supply chain management ini tergolong kegiatan yang padat dan butuh konsentrasi dan komunikasi antar rantai pasokan yang baik. Untuk membantu mengatasi hal tersebut, Anda bisa menggunakan aplikasi Distribution management system dari SimpliDOTS yang sudah terintegrasi dengan cloud dan implementasi dari Business Intelligence BI. Distribution management system terdiri dari beberapa aplikasi seperti SimpliDOTS SFA, SimpliDOTS DMS dan SimpliDOTS retail. Anda bisa mengontrol seluruh aspek distribusi melalui satu aplikasi. Semua bisa Anda dapatkan dengan mudah hanya di SimpliDOTS. Yuk, daftar distribution management system melalui tautan lupa follow instagram SimpliDOTS untuk mengetahui kegiatan dan perkembangan SimpliDOTS.
Bagi Anda yang usahanya bergerak di bidang manufaktur, ritel maupun grosir, tentu tidak asing dengan istilah SCM yaitu Supply Chain Management. Hal itu dikarenakan, dalam upaya pemenuhan kebutuhan konsumen Anda akan sangat membutuhkan SCM. Bisa dikatakan jika SCM salah satu kunci sukses usaha Anda. Pada bisnis berbeda, sudah pasti juga terdapat perbedaan rantai pasokan. Hal itu bisa dipengaruhi oleh skala perusahaan yang di supply maupun pemasoknya. Kita akan bahas lebih lanjut mengenai apa itu SCM, tujuan, serta komponennya. Tidak ketinggalan, kami juga akan memberikan tips bagaimana mengoptimalkan SCM. Definisi Supply Chain Management Supply Chain Management diartikan sebagai serangkaian aktivitas yang dibutuhkan dalam membuat perencanaan, pengendalian serta distribusi produk. Prosesnya meliputi belanja bahan baku produk, aktivitas produksi dan juga pendistribusian produk kepada pelanggan. Semua dilakukan dengan cara yang paling efektif serta efisien. Baik dari segi waktu, tenaga, terutama biaya. Oleh karena SCM merupakan bidang usaha yang kompleks serta luas, maka dibutuhkan pendukung yang kuat dalam mengoperasikannya. Baik dari strategi bisnis, maupun peran teknologi untuk bisa memaksimalkan fungsi dan perannya bagi para mitra kerja. Mulai dari produsen, pemasok juga perusahaan. Dengan adanya penunjang tersebut, akan lebih mudah dalam mewujudkan apa yang menjadi tujuan dari SCM. Tujuan dari Supply Chain Management SCM Adapun tujuan Supply Chain Management SCM yang utama yaitu mengelola sekaligus mengkoordinasikan antara supply dan demand dengan cara efektif. Harapannya, dengan begitu maka akan lebih mudah mengatasi setiap kendala yang ada pada proses Supply Chain Management. Beberapa kendala yang kerap muncul diantaranya yaitu Pengelolaan hubungan baik dengan klien atau mitra Masalah pengadaan barang dan juga manajemen pemasok Identifikasi masalah juga risiko, serta solusinya Dengan mengatasi setiap kendala secara efektif dan efisien, tidak serta merta membuat bisnis SCM ini aman dari persaingan. Anda masih harus memikirkan strategi bisnis agar bisa bertahan di tengah persaingan. Sebut saja seperti variasi produk, ketersediaan dan pengiriman yang tepat waktu, juga harga yang bersaing tetapi barangnya berkualitas. Jangan lupa senantiasa membina hubungan baik dengan pihak pemasok. Pastikan juga Anda fokus dengan ketersediaan barang agar rantai pasokan berjalan lancar. Menggunakan aplikasi stok barang dapat memastikan anda tidak terlewat akan arus persediaan barang. Beberapa poin tersebut bisa dijadikan strategi supply chain management untuk bertahan di bisnis ini dan terus berkembang. Komponen pada Supply Chain Management Konsep dari Supply Chain Management meliputi cakupan yang amat luas. Oleh sebab itu sedikit kompleks untuk dipahami dalam waktu singkat. Agar mempermudah Anda dalam memahaminya, maka hal yang penting untuk diketahui adalah komponen-komponen di dalamnya. Dimana komponen tersebut berperan sebagai proses atau tahapan dari SCM itu sendiri. Mulai dari persiapan produksi, hingga produk sampai pada konsumen. Komponen Supply Chain Management tersebut meliputi beberapa hal sebagai berikut 1. Proses Perencanaan Komponen pertama yaitu proses perencanaan. Proses ini melibatkan aktivitas analisis permintaan pelanggan, rencana anggaran, tenaga kerja dan juga transportasi. Analisis permintaan konsumen atau pelanggan perlu dilakukan, agar tidak ada kekurangan atau kelebihan produksi. Pihak penjual tahu jenis produk dan jumlah yang dibutuhkan agar permintaan konsumen dapat dipenuhi. Dalam hal ini, laporan penjualan serta inventaris, bisa dijadikan landasan atau acuan bagi analisa permintaan. Tahap atau proses ini memegang peranan penting, karena dapat meminimalkan kesalahan selama masa produksi hingga produk didistribusikan ke pelanggan. 2. Pengadaan Proses atau komponen kedua yaitu terkait pengadaan. Dimana dalam proses ini, Anda harus memastikan kualitas barang, harganya juga terbaik, jumlahnya sesuai kebutuhan. Untuk bisa mewujudkan semua itu, biasanya Anda harus melalui beberapa tahapan dalam proses pengadaan barang ini, diantaranya seperti Mengajukan wacana pembelian Penilaian pengajuan pembelian Persetujuan atas pengajuan pembelian Pemesanaan barang pada pihak pemasok Dengan proses yang sedikit panjang, Anda dapat memastikan bahwa barang yang Anda sediakan memang terbaik dari segi harga maupun kualitas. 3. Proses Produksi Selanjutnya yaitu tahap produksi, yaitu mengubah bahan baku menjadi barang yang sudah jadi. Baik oleh tenaga kerja manusia maupun tenaga mesin. Proses produksi tidak boleh terhenti di tengah jalan. Sebab akan mengakibatkan kurangnya persediaan dan juga terlambatnya pengiriman. Jika sudah begitu, sudah pasti Anda akan mengecewakan pelanggan. Hal ini sudah bisa jadi satu poin kekurangan dari usaha Anda di mata pelanggan nantinya. 4. Manajemen Gudang Usai proses produksi, barang jadi atau produk yang siap dipasarkan harus disimpan di ruang penyimpanan atau gudang. Pastikan untuk selalu mencatat keluar masuknya barang di gudang dengan cermat, teliti, rapi dan teratur sehingga diperlukan aplikasi gudang untuk proses ini. Hal ini untuk memastikan bahwa tidak ada perbedaan atau selisih antara stok fisik dengan data di pembukuan gudang. Manajemen gudang sendiri terdiri dari beberapa aktivitas mulai memasukkan barang, mengeluarkan, mengambil dan mengepak, cross docking serta stok opname. Baca juga Mengenal Metode Pencatatan Persediaan Pengertian, Manfaat, dan Jenisnya 5. Pengiriman atau Distribusi Setelah barang diambil dari gudang dan dipacking, maka barang tersebut sudah siap kirim. Pastikan saat barang di packing, kurir atau bagian pengiriman berikut armadanya sudah siap sedia. Dengan begitu pengiriman bisa disegerakan dan tidak mengecewakan pelanggan. 6. Retur Barang Komponen terakhir dalam Supply Chain Management adalah pengembalian barang atau retur. Anda harus siap dengan kemungkinan risiko komplain dari pelanggan, hingga pengembalian barang atau retur, maupun permintaan uang kembali atau refund. Pastikan selalu responsif dengan keluhan pelanggan. Layanan seperti ini akan sangat membantu pelanggan dan tidak memberikan kesan buruk meski ada sesuatu yang mengecewakan. Umumnya retur maupun refund terjadi akibat adanya kerusakan pada barang, barang tidak sesuai atau berbagai keluhan lain terhadap produk Anda. Maka, memberikan respon dan layanan yang positif juga cepat, akan membantu berbagai keluhan atas produk Anda sedikit termaafkan. Strategi Supply Chain Management Sistem SCM memiliki strategi tertentu agar berhasil secara maksimal. Alasan adanya strategi ini agar proses supply chain berjalan dengan lancar dan terorganisir. Berikut strategi yang dapat Anda gunakan untuk supply chain management, diantaranya Mengetahui kondisi internal perusahaan. Memiliki kerja sama dengan banyak pemasok. Mengembangkan kemitraan. Fokus kepada pelanggan. Strategi supply chain managament sangat penting agar terjalin kerja sama yang baik antara perusahaan dengan pemasok. Selain itu, hubungan yang baik akan membawa kepada mengatasi berbagai permintaan maupun keluhan pelanggan. Supply chain management ini akan lebih tampak pengaplikasiannya pada usaha yang menghasilkan barang jadi. Bisa makanan, minuman atau kerajinan. Pastikan Anda menerapkan hal ini pada usaha Anda. Tentu saja untuk memperlancar manajemen operasional usaha. Namun sebelumnya, pastikan Anda sudah benar-benar paham tentang tujuan juga komponen dari SCM ini. Dengan begitu akan memudahkan Anda dalam mengambil keputusan serta operasional usaha bisa terus berjalan secara efektif juga efisien. Demikian penjelasan mengenai apa itu Supply Chain Management SCM. Mulai dari definisinya, tujuannya, tips strategi untuk usaha SCM, sampai dengan komponen-komponen yang meliputi prosesnya. Dari keseluruhan penjelasan di atas, kesimpulannya adalah bahwa Supply Chain Management merupakan bisnis yang kompleks dengan cakupan yang luas. Tidak heran jika melibatkan banyak proses atau aktivitas untuk memastikan kelancaran dari mulai masa produksi hingga produk bisa sampai di tangan pelanggan. Untuk mengoptimalkannya dengan cara yang lebih efektif, Anda bisa memanfaatkan teknologi yang sudah berkembang. Kini sudah banyak yang menyediakan software rantai pasokan. Contohnya seperti aplikasi inventory online dari Mekari. Dengan teknologi tersebut, Anda bisa meminimalkan kesalahan juga hambatan pada proses rantai pasokan.
kelebihan dan kekurangan supply chain management