Kaliini saya akan membagikan tentang keunikan ayam tau kenapa ayam petelur bisa bertelur setiap hari?Mau tau..? Yuk tont Ratarata ayam ras petelur bisa menghasilkan hingga 300 butir telur per tahun. Berarti ada sekitar 2 bulan dalam setahun ayam tersebut tidak menghasilkan telur sama sekali. Jika kondisi pakan buruk, kualitas kandang buruk serta tidak divaksin bisa jadi malah cuma bertelur 200 butir per tahun bahkan lebih rendah lagi. ayampetelur bisa bertelur 1-3 kali setiap hari tapi rata2 memang cuma 1 kali aja setiap harinya. usia produktif ayam petelur diawali pada saat ayam telah mencapai umur 18 minggu. Pada saat itu ayam sudah mencapai fase kedewasaan. dan masa produktif ayam petelur mencapai 52 minggu atau 364 hari atau ayam petelur mampu bertelur setiap hari Kaloayam ras petelur ya bisa bertelur hampir setiap hari. Tentu ada jeda dalam setahun tidak bertelur sekian bulan. Rata-rata ayam ras petelur bisa menghasilkan hingga 300 butir telur per tahun. Berarti ada sekitar 2 bulan dalam setahun ayam tersebut tidak menghasilkan telur sama sekali. Apakah ayam betina bertelur setiap hari? Ayam betina yang sehat dapat bertelur sekali sehari. Sedangkanayam petelur, sebaliknya, lebih mudah dipasarkan karena telur ayam yang dihasilkan dapat disimpan dengan nyaman tanpa rusak. Anda dapat memutuskan untuk menjual telur kapan pun Anda mau dan tanpa putus asa. Meskipun layer akan diberi makan setiap hari, mereka akan bertelur yang akan Anda bagikan kepada pelanggan Anda setiap hari. Vay Tiền Trả Góp Theo Tháng Chỉ Cần Cmnd Hỗ Trợ Nợ Xấu. Untuk menghasilkan telur ayam berkualitas dan layak jual, kebutuhan nutrisi ayam petelur harus terpenuhi dengan baik. Mulai dari pembibitan hingga saatnya bertelur. Banyak nutrisi yang perlu diberikan dengan kadar yang tepat, sesuai dengan tahapan kehidupan ayam. Memperhatikan nutrisi ayam petelur merupakan salah satu hal penting ketika akan beternak ayam petelur. Memang butuh ketelitian dan kedisiplinan jika ingin mendapatkan keuntungan terbaik dari peternakan ayam tersebut. Namun, jika Anda serius dan disiplin dalam beternak, bukanlah hal yang sulit untuk mendapatkan kualitas telur terbaik. Berikut panduan kebutuhan nutrisi ayam sesuai usianya. Baca Juga 10 Pakan Ayam Alami Penuh Gizi untuk Ternak Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur Sesuai Usia Starter Usia 0 – 6 Minggu Grower Usia 6 – 12 Minggu Developer Usia 12 – 18 Minggu Layer Usia Diatas 18 Minggu Faktor Penting Selain Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur Sesuai Usia Berdasarkan standar gizi unggas petelur terutama ayam, biasanya akan dikelompokkan menjadi empat kategori berdasarkan umur dari ayam tersebut. Kemudian, pada masing-masing umur akan diberikan pakan dan vitamin penunjang dengan takaran tepat. Jika Anda baru pertama kali beternak ayam petelur, akan lebih baik berkonsultasi dengan dokter hewan atau penyedia bibit ayam yang sudah berpengalaman. Sehingga nantinya semua nutrisi yang diberikan kepada ternak Anda benar-benar mampu menunjang tumbuh kembangnya. Berikut adalah panduan umum pemberian nutrisi untuk ayam sesuai umurnya. Starter Usia 0 – 6 Minggu Protein yang dibutuhkan adalah 18% dari total kebutuhan gizi dari usia tersebut. Sedangkan untuk lisin, asam amino, metionin, fosfor, sistin, dan kalsium juga dibutuhkan dengan persentase yang sama dan bisa didapat dari berbagai jenis pakan terbaik dan alami untuk ayam petelur. Untuk kebutuhan energinya mencapai 2850 – 2900 kkal EM/kg, jumlah ini akan sama pada semua usia ayam berdasarkan kategori nutrisinya. Selanjutnya, kadar air maksimal yang diperlukan adalah 14%, sedangkan kalium maksimal 1,2%, metionin minimal 0,4% , serta lisin minimal 0,90%. Grower Usia 6 – 12 Minggu Jika sudah mencapai tahap ini, protein yang dibutuhkan menurun menjadi 16%, dari total kebutuhan gizi maksimal usia ini. Sedangkan untuk nutrisi lain juga mengalami penurunan dengan persentase sama. Tapi untuk energi yang dibutuhkan tetap sama yaitu maksimal 2900 kkal EM/kg. Kebutuhan airnya juga menurun menjadi maksimal 4%, begitu juga dengan kadar metionin minimal 0,30 persen dan kalium 0,80 persen. Developer Usia 12 – 18 Minggu Pada kategori usia maksimal 18 minggu ini, kebutuhan protein masih 16%, begitu juga nutrisi lainnya. Hal ini disebabkan karena persiapan ayam, menuju fase bertelur yang akan lebih membutuhkan banyak asupan nutrisi lain. Pada usia lanjut maksimal 18 minggu ini, kebutuhan air kembali meningkat menjadi 14%, sedangkan untuk kebutuhan lainnya seperti lisin sebesar 0,45%. Metionin bertambah mencapai 0,42%, dan kalium setara dengan kebutuhan grower yaitu 0,80%. Layer Usia Diatas 18 Minggu Untuk kategori layer, akan terjadi kenaikan kebutuhan protein menjadi maksimal 17% pada kategori usia ini. Hal ini disebabkan ayam yang sudah masuk usia bertelur akan membutuhkan protein lebih banyak, agar bisa menghasilkan telur yang memiliki kualitas bagus. Pada usia bertelur ini, kadar air maksimal yang dibutuhkan mencapai 14%, kemudian Lisin minimal 0,80%, Metionin minimal 0,35%, dan Kalium antara 3,25 persen sampai 4,25%. Sebagai contoh, untuk kebutuhan asam amino lisin bagi ayam petelur untuk konsumsi 80 gram/ekor/hari mencapai 0,86%. Akan turun menjadi 0,69%, ketika tingkat konsumsi pakan dari ayam tersebut menjadi 100 gram/ekor/hari. Itulah kebutuhan gizi dan nutrisi ayam sesuai dengan kategori umurnya. Semakin besar usia ayam, maka akan ada kebutuhan nutrisi ayam petelur yang perlu ditingkatkan dan perlu diturunkan. Semua harus dicek berdasarkan kondisi dari masing-masing ayam petelur tersebut. Baca Juga Awas! Salah Memberi Pakan Ayam Bisa Menyebabkan Ayam Mati Faktor Penting Selain Kebutuhan Nutrisi Ayam Petelur Meskipun pakan memberikan dampak yang signifikan dalam proses pertumbuhan ayam, ada faktor lain yang tidak kalah penting yaitu genetik. Faktor genetik menentukan daya tahan tubuh, produktivitas, kemampuan adaptasi ayam dan lain sebagainya. Oleh karenanya, pemilihan bibit ayam yang memiliki kualitas genetik yang baik juga penting. Jika Anda mencari bibit unggas dengan kualitas terbaik, PT Putra Perkasa Genetika “PPG” solusinya! PPG telah mengombinasikan teknologi modern dan pengalaman bertahun-tahun dalam bidang pembibitan unggas untuk menghasilkan bibit unggas dengan kualitas terbaik. PPG telah bersaing di skala nasional maupun internasional. Yuk segera kunjungi halaman produk PPG untuk informasi berbagai pilihan DOC Ayam Broiler, petelur, maupun bibit unggas terebaik lainnya! – Salam dokter, saya Andre di Kendal. Saya sudah lama beternak ayam petelur. Tapi kadang masih bingung, kenapa Ayam Pullet saya tidak mau bertelur ? kadang bertelur tapi tidak teratur. Mohon penjelasannya dokter unggas. Terima kasih Jawab Terima kasih bapak, pertanyaan bagus sekali. Banyak faktor penyebab ayam petelur tidak bertelur Penyakit Ada beberapa penyakit spesifik yang bisa menyerang organ reproduksi ayam petelur sehingga ayam tersebut berhenti untuk berproduksi. Penyakit-penyakit tersebut diantaranya ND, IB dan AI. Selain itu juga, berhentinya ayam bertelur bisa disebabkan oleh kondisi tubuh yang tidak bagus atau dalam keadaan immunosupresif, sehingga saat terjadi infeksi penyakit sekunder maka bisa mengakibatkan kerusakan permanen saluran reproduksi. Alangkah baiknya, untuk memastikan adanya infeksi penyakit di ayam tersebut, Saudara bisa mengambil sampel untuk diujikan di laboratorium. Kualitas pullet dan ayam petelur yang tidak baik Kualitas pullet sangat menentukan keberhasilan ayam petelur berproduksi. Jika kualitas pullet kurang, maka kualitas ayam produksi atau layer juga akan tidak baik, sehingga tidak memiliki persistensi produksi yang panjang. Hal inilah yang menyebabkan ayam petelur akan lebih cepat berhenti berproduksi. Pentingnya kontrol manajemen ini terutama saat 5 minggu pertama atau saat dalam fase starter dimana dalam fase tersebut terjadi hiperflasia atau perbanyakan sel, juga terjadi pertumbuhan organ-organ penting seperti organ pernapasan, pencernaan, kekebalan dan reproduksi. Selain itu, pada minggu ini harus diperhatikan mengenai penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan pertumbuhan organ-organ reproduksi terhambat. Baca JugaKualitas Pullet Ini Tidak Di Ragukan lagi & jadi Rebutan Peternak,KLIK DI SINI Pakan yang tidak tepat Memberi pakan yang salah, mengurangi takaran atau membatasi jumlah pakan yang tersedia dapat menyebabkan ayam kekurangan gizi. Jika feed intake atau konsumsi pakan tidak masuk, maka akan berkorelasi dengan bobot badan yang terbentuk. Pentingnya kontrol berat badan setiap minggu pada saat starter, 2 minggu sekali untuk fase grower, dan 1 bulan sekali untuk fase layer adalah untuk mengevaluasi jika ada ayam yang terlambat dalam pencapaian bobot badannya. Saat bobot badan turun drastis atau tidak sesuai dengan standarnya, maka mustahil ayam tersebut bisa memproduksi telur. Yang harus diperhatikan dalam pakan yakni kandungan nutrisi yang terkandung harus cukup untuk memenuhi kebutuhan hidup pokok dan produksinya. Pada masa pullet, ayam petelur harus diberikan grit untuk menstimulasi pembesaran tembolok agar target feed intake bisa tercapai. Selain itu juga grit digunakan untuk cadangan kalsium saat ayam petelur akan memasuki fase bertelur. Pada fase layer atau bertelur, protein yang dibutuhkan oleh ayam akan lebih besar dari saat fase grower. Protein tersebut digunakan untuk bertelur terutama produksi putih telur atau albumen. Jangan mengurangi jumlah pakan saat bertelur, terutama saat awal sampai puncak produksi. Kondisi stres yang berat Stres bisa muncul dari perlakuan atau manajemen, pergantian pakan, lingkungan yang tidak sesuai maupun sebagai respon adanya penyakit yang menginfeksi. Ayam layer sekarang secara genetik akan lebih mudah stres dan peka terhadap perubahan pakan. Stres yang berlebihan di ayam akan berpotensi terkena imunosupresif sehingga sistem kekebalannya akan menurun dan penyakit sekunder akan lebih gampang menginfeksi. Selain itu stres berkepanjangan di ayam akan berpengaruh terhadap produksi yang menurun atau bahkan berhenti secara permanen. Rontok bulu molting Molting merupakan proses alamiah yang biasa terjadi pada ayam petelur yang telah berproduksi cukup lama dan berlangsung selama ± 4 bulan. Meskipun demikian, proses molting bisa dipercepat dengan menerapkan metode molting paksa atau force molting, yang hanya membutuhkan waktu 6-8 minggu saja. Di lapangan sendiri, teknik force molting inilah yang biasa diterapkan oleh peternak. Force molting mempunyai hubungan erat dengan produksi telur, di mana selama force molting akan terjadi penurunan produksi telur secara drastis atau ayam berhenti bertelur sama sekali, serta terjadi penurunan bobot badan. Setelah program force molting berakhir sudah lebih dari 30 hari, maka ayam bisa diberi ransum komplit dengan porsi normal dan bobot badan secara bertahap akan meningkat kembali. Sedangkan untuk mempercepat pembentukan bulu setelah proses force molting, bisa diberikan suplemen yang mengandung asam amino, vitamin B kompleks, A, D, E dan beberapa mineral yang penting. Sebagai kesimpulan, produksi telur yang turun dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai dari mutu ransum, tatalaksana pemeliharaan, sampai adanya serangan penyakit dapat menurunkan produksi telur. Perlindungan terbaik terhadap penyakit diawali dengan membeli DOC atau pullet yang sehat Seperti Berikut ini KLIK GRATIS DI SINI Segera Konsultasikan GRATIS Ayam Petelur anda kepada kami di Kantor Kami OFFICE CORPORATION JL. Raya Menengai, Dusun Slatung, Desa Tlogoagung, Kecamatan Kembangbahu, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur A/n Paradiptya, WhatssApp 0856 55 28 11 14 Handphone 0856 55 28 11 14 Ibu Diana Staff Admin Handphone 0856 0783 6410 WhatssApp 0856 0783 6410 Email DokterUnggas Pak Hasan Staff Gudang/Manager Peternakan Handphone 0819 1300 0295 WhatssApp 0819 1300 0295 Sumber Info Medion About dokter unggas Corporation adalah perusahaan penyedia produk peternakan unggas terbesar di Indonesia. kami menyediakan berbagai macam, peralatan kandang close house dan memberikan tips cara meningkatkan bobot broiler Hubungi Hp 0856 55 28 11 14 Ayam petelur dapat bertelur rata-rata sebanyak 5-7 telur dalam seminggu, bahkan dalam kondisi tertentu ayam dapat betelur sebanyak 2 butir sehari. Agar ayam bertelur secara optimal, diperlukan asupan nutrisi pakan yang baik, terutama yang mengandung protein untuk isi telur dan juga kalsium untuk pembentukan Jul 2021 Berapa kali ayam bertelur dalam 1 hari?Berapa butir ayam ras bertelur?Apakah ayam bisa bertelur setiap hari?Apakah ayam betina bertelur setiap hari?Kenapa ayam tidak bertelur setiap hari?Berapa hari ayam akan bertelur?Apakah ayam bisa bertelur 2 kali sehari? Berapa kali ayam bertelur dalam 1 hari? Di peternakan ayam ras petelur, telur diproduksi setiap hari dan pemanenannya dilakukan secara teratur 2 atau 3 kali sehari. Berapa butir ayam ras bertelur? Ayam ras petelur dapat menghasilkan telur antara 250-280 butir per tahun, bahkan untuk jenis Leghorn dapat mencapai 284-300 butir per tahun. Ayam petelur mulai berproduksi pada saat umur 5 bulan dan akan terus menghasilkan telur sampai dengan umur 10-12 Sep 2020 Apakah ayam bisa bertelur setiap hari? Kalo ayam ras petelur ya bisa bertelur hampir setiap hari. Tentu ada jeda dalam setahun tidak bertelur sekian bulan. Rata-rata ayam ras petelur bisa menghasilkan hingga 300 butir telur per tahun. Berarti ada sekitar 2 bulan dalam setahun ayam tersebut tidak menghasilkan telur sama sekali. Apakah ayam betina bertelur setiap hari? Ayam betina yang sehat dapat bertelur sekali sehari. Tetapi kadang-kadang lebih satu hari. Beberapa ayam betina tidak akan pernah bertelur, hal ini sering kali disebabkan cacat genetik tetapi mungkin memiliki penyebab lain, seperti pola makan yang Agu 2020 Kenapa ayam tidak bertelur setiap hari? Ayam telur membutuhkan ransum dengan nutnsi seimbang untuk mempertahankan produksi telur selama masa produksi. Nutrisi yang tidak tepat dapat menyebabkan ayam berhenti bertelur. Masalah yang sering terjadi adalah tidak tersedianya air minum yang bersih dan Jan 2009 Berapa hari ayam akan bertelur? Berapa lama waktu ayam untuk bertelur? Masa bertelur 20 hari, masa mengeram 21 hari, masa mengasuh anak 65 hari, dan masa istirahat 20 hari. Maka, dalam setahun ayam mampu bereproduksi 3 kali dengan produksi telur sebanyak 45 Apr 2022 Apakah ayam bisa bertelur 2 kali sehari? Seekor ayam petelur mampu menghasilkan sekitar 5–7 telur per minggu, jadi kurang lebih seekor ayam dapat menelurkan 1 butir telur setiap hari. Bahkan di luar negeri seekor ayam mampu mengeluarkan 2–3 telur sehari. Oktober 11, 2016 pernah makan makan telur ? ya makanan yang satu ini pasti begitu lumrah di Indonesia. dan di setiap dapur pasti menyediakan telur sebagai makanan praktis yang siap di olah. tapi, pernahkah kita berpikir bagaimana ayam petelur bisa bertelur setiap hari guna memenuhi kebutuhan pasar. dan uniknya, telur telur ini tidak akan menetas meskipun di erami selama berhari hari karena tidak ada pejantan yang membuahinya. Nah loh ? ada hubungan gelap dengan siapakah ayam petelur ini ? hehehe. Sama seperti manusia, ayam petelur juga mempunyai sel telur. Nah, karena hewan ini termasuk ovipar atau hewan yang berkembang biaknya dengan cara bertelur, maka apabila sel ini bertemu dengan sperma jantan, sel telur tersebut akan membentuk selapis kerabang atau cangkang yang merupakan bakal telur yang siap di erami. Telur yang sudah di buahi ini adalah bibit berisi calon anak anak ayam generasi penerus induknya. Namun jika sel telur ini tidak kunjung mendapat pembuahan dari sang jantan, sel telur tersebut tetap akan membentuk cangkang yang berisikan nutrisi pembentuk ayam. Bedanya, karena tidak ada sel sperma yang membuahi telur ini, maka telur ini tidak akan menetas atau biasa di sebut dengan telur kosong. Inilah yang terjadi dengan ayam ayam petelur yang di ternakan. Adapaun ayam petelur sendiri memiliki siklus telur 24 jam. Artinya satu telur akan di hasil kan oleh seekor ayam dalam waktu 24 jam. Tentunya siklus ini depengaruhi dengan asupan makanan yang di konsumsi dan hormon yang di suntikan. Jadi intinya, ayam betina tetap akan bertelur meskipun tidak ada pejantan yang membuahinya, namun kita jarang melihatnya karena telur yang tidak di buahi cenderung di biarkan dan di abaikan oleh si ayam ini. No men No Cry !! hehehe. Sebebelum memulai tahukan anda keuntungan dan kerugian budidaya ayam petelur? Budidaya ayam petelur merupakan kegiatan yang menjanjikan dari dulu sampai sekarang dan patut untuk dicoba. Keuntungan dan Kerugian Budidaya Ayam Petelur Permintaan atas telur ayam dari waktu ke waktu terus meningkat terutama ketika menjelang hari besar keagamaan. Hal ini salah satunya disebabkan sebagian besar makanan-makanan yang disajikan pada hari besar di Indonesia mulai dari kudapan yang berat sampai ringan menggunakan telur sebagai bahan dasar. Melihat fenomena tersebut, budidaya ayam petelur bisa jadi merupakan prospek yang menguntungkan dan dapat mendatangkan peluang masuknya pundi-pundi uang ke dalam rekening bank. Dalam budidaya ayam petelur pasti ada kelebihan dan kekurangan. Sebelum memulai budidaya ayam petelur, sebaiknya mengetahui terlebih dahulu keuntungan dan kerugiannya agar dapat meminimalisir kerugian-kerugian dari budidaya ayam petelur dan mendapatkan keuntungan yang berlimpah. Baca Juga Komponen Penyusun Telur Sebelum memulai kenali dulu apa saja keuntungan budidaya ayam petelur, simak penjelasan lengkapnya 1. Permintaan Tinggi Angka permintaan masyarakat Indonesia terhadap telur pun juga sangat tinggi. Telur telah menjadi kebutuhan bagi masyarakat Indonesia yang tidak dapat ditinggalkan dan termasuk di dalam sembilan kebutuhan bahan pokok. Jumlah penduduk Indonesia baik yang tinggal di kota dan di desa yang tinggi menyebabkan permintaan akan telur juga ikut menjadi tinggi. Ada banyak olahan makanan di Indonesia yang menggunakan telur sebagai bahan dasar. Bagi sebagian besar masyarakat Indonesia, telur juga merupakan teman makan nasi mereka. Hal tersebut berdampak pada penjualan telur laris manis setiap hari. Peluang budidaya ayam petelur pun menjanjikan untung besar dengan cara mengandalkan penjualan telur perhari. Apalagi produktifitas dari ayam petelur menghasilkan telur setiap hari itu sangat tinggi. 2. Pangsa Pasar Luas Pangsa pasar telur ayam sangat luas, tidak hanya terbatas dari permintaan dari rumah tangga. Industri makanan skala besar, skala menengah atau skala kecil juga membutuhkan telur ayam sebagai salah satu bahan baku industri yang mereka jalankan. Permintaan telur ayam pada industri makanan pastinya lebih tinggi dibandingkan rumah tangga. 3. Kotoran Bernilai Ekonomis Kotoran yang dihasilkan ayam petelur yang dibudidayakan mengandung nilai ekonomis. Banyak pihak yang memanfaatkan kotoran ayam untuk dijadikan pupuk bagi tanaman mereka. Namun tidak sedikit pula yang mengumpulkan kotoran ayam tersebut dan kemudian dijual kepada petani-petani yang membutuhkan pupuk organik. 4. Periode Bertelur Panjang Perlu diketahui bahwa periode bertelur ayam petelur ini sangat panjang kurang lebih 13-14 bulan atau dengan kata lain hingga usia ayam mencapai kurang lebih 20 bulan. Ayam tipe ini akan mengalami masa 1 periode bertelur namun dalam waktu yang sangat panjang dan juga produktif, hal ini disebabkan tidak ada proses mengeram pada ayam petelur sehingga akan jauh lebih menguntungkan. 5. Produksi Tinggi Bukan hanya periode bertelur yang panjang namun jumlah telur yang dihasilkan juga tinggi. Ayam bisa menghasilkan sekitar 250-280 butir/tahun, dengan memiliki bobot telur adalah 50-60 g/tahun. Kerugian Budidaya Ayam Petelur Budidaya ayam petelur selain memiliki kelebihan juga memiliki beberapa kerugian. Para peternak ayam petelur harus memperhatikan hal-hal yang menjadi kerugian dari budidaya ayam petelur agar tidak memberikan dampak yang buruk pada para peternak yang akan atau sedang menjalankan kegiatan budidaya ayam petelur. Berikut ini adalah kekurangan budidaya ayam petelur yang harus di waspadai 1. Ayam Petelur Rentan Terhadap Penyakit Ayam petelur merupakan jenis unggas yang memiliki kekebalan tubuh yang rendah. Jika tidak benar-benar diperhatikan atau dipantau secara rutin, ayam petelur akan rentan terhadap stress dan penyakit sehingga pada akhirnya berdampak pada ayam petelur tiba-tiba berhenti menghasilkan telur atau bahkan mengakibatkan kematian pada ayam petelur. Peternak ayam petelur tentu saja sebisa mungkin menghindari kematian ayam petelur yang dipelihara karena menimbulkan kerugian. 2. Pakan dan Obat-Obatan Ayam Petelur Mahal Agar dapat terus-menerus produktif menghasilkan telur, ayam petelur harus benar-benar diperhatikan kesehatannya dengan cara diberikan makanan yang berkualitas baik supaya tidak rentan terserang penyakit. Harga pakan yang tidak murah memaksa para peternak memutar otak bagaimana caranya mendapatkan pakan dengan harga murah tapi tetap berkualitas agar biaya produksi atau biaya pemeliharaan dapat ditekan menjadi serendah mungkin. Demikian pula jika ayam petelur sudah terserang penyakit. Harga obat-obatan untuk proses penyembuhan ayam petelur juga tidak bisa dibilang murah. Mahalnya harga obat-obatan ini akan membebani biaya operasional budidaya ayam petelur. 3. Limbah yang Berbau Tidak Sedap Budidaya ayam petelur ini menghasilkan limbah. Limbah dari budidaya ayam petelur berupa kotoran yang berbau kurang sedap. Seringkali limbah ini menimbulkan masalah bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi kandang ayam karena aromanya yang sangat menyengat. Tidak jarang hanya gara-gara limbah timbul perselisihan dengan masyarakat sekitar yang tidak menerima keadaan lingkungan yang ditinggalinya menjadi bau. 4. Harga Telur dan Pakan Ayam Petelur Cenderung Fluktuatif Budidaya ayam petelur memang mendatangkan pendapatan karena permintaan akan telur tidak akan berhenti karena telur sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Akan tetapi sayangnya harga telur tidak selalu stabil dari waktu ke waktu. Ada kalanya ketika permintaan akan telur sedang rendah, harga telur pun ikut turun drastis. Hal ini tentu saja mendatangkan kerugian bagi para peternak ayam petelur terutama peternak skala kecil dan menengah. Selain harga telur yang cenderung fluktuatif, harga pakan ayam petelur juga seringkali fluktuatif khususnya saat waktu-waktu tertentu misalnya pada saat musim kemarau. Pada musim kemarau biasanya terjadi krisis pakan yang mengakibatkan harga pakan menjadi melambung tinggi. Melonjaknya harga pakan ayam jika tidak diwaspadai dapat menyebabkan kerugian dalam budidaya ayam petelur. Ayam membutuhkan pakan yang berkualitas agar kesehatannya baik dan telur yang dihasilkan juga berkualitas. Tanpa pakan yang berkualitas, ayam rentan gampang terserang penyakit dan akhirnya mati. Demikianlah yang bisa kami sampaikan tentang Keuntungan dan Kerugian Budidaya Ayam Petelur. Semoga bisa bermanfaat ya. Salam sukses. Baca Juga Cara Meningkatkan Produksi Ayam Petelur

kenapa ayam petelur bisa bertelur setiap hari